Hal tersebut lantaran beberapa yang datang ke Rois takut jika keluarga mengetahui anaknya hamil di luar nikah.
"Yang ke sini juga minta bantuan untuk bersalin di rumah sakit, ya tetap kami bantu. Meski setelah itu mereka pergi dan meninggalkan anaknya di sini," terangnya.
Bahkan untuk urusan dokumen, Rois mencatat anak-anak tersebut ke Kartu Keluarga (KK) nya.
"Sampai sekarang ada hampir 80 anak yang masuk KK saya. Ya mereka saya rawat," jelasnya.
Baca Juga: Ribuan Guru SD dan SMP di Kendal Terima SK PPPK
Lalu untuk perkara biaya, Rois mengaku selalu mengusahakan lewat berbagai cara.
"Tapi saya tidak pernah mengemis, dan membuat proposal. Alhamdulillah ada saja yang membantu. Bahkan anak-anak yang saya rawat dan sudah dewasa kini ikut membantu di sini," imbuhnya.
Satu harapan Rois ketika merawat anak-anak ini tidaklah muluk-muluk.
Dia ingin, anak-anak asuhnya tumbuh menjadi anak yang mandiri dan mampu menopang hidupnya dengan tangguh.
"Kalau ditanya banyak yang ingin mengadopsi atau tidak, saya jawab banyak. Namun, beberapa anak memang tidak boleh diadaposi oleh yang melahirkan, mereka juga bilang mau mengambil anak tersebut, jadi saya rawat semampu saya entah sampai kapan ibu mereka datang kembali," tambahnya.
Tindakan Rois ini memang mulia, namun banyak pihak yang melakukan cibiran.
Rois bahkan dianggap mendukung tindakan maksiat.
"Biarkan saja, semua orang pernah mengalami kesalahan. Tapi anak-anak ini tidak pernah minta dilahirkan. Mereka juga layak punya kehidupan di dunia yang fana ini," pungkasnya.
Baca Juga: KAMUS SEMARANG 10 Kosakata Dialek Semarangan: Ada Bancakan, Bandar Hingga Bandhul