KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Pembangunan program penanganan skala kawasan kota tanpa kumuh (Kotaku) di kampung nelayan Kelurahan Bandengan dan Karangsari, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal sudah menyelesaikan drainase, gapura, pemasangan sheet pile, dan pembangunan pedestrian. Proyek dengan anggaran Rp23 miliar dari pemerintah pusat itu ditarget selesai Oktober mendatang.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kendal, Noor Fauzi mengatakan, saat ini sedang pengerjaan tanggul laut yang membentang dari wilayah perairan Karangsari hingga Bandengan sepanjang 1 kilometer. Setelah itu disusul pembangunan dua unit rumah pompa untuk mengantisipasi jika terjadi banjir rob dan beberapa pembangunan lanjutan.
Baca Juga: 594 Peserta Ramaikan Piala Ketua DPRD Kendal Cup 2022
Ditambahkan, pembangunan tanggul laut atau sabuk pantai dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya rob. Sehingga, program kota tanpa kumuh skala kawasan di Karangsari dan Bandengan bisa menyulap kawasan kumuh menjadi daya tarik wisata baru.
"Program Kotaku ini sudah dikerjakan sejak Januari lalu, diharapkan menjadi solusi untuk menangani tempat kumuh berbasis kawasan. Kami target Oktober selesai, ya maksimal akhir tahun ini," terangnya, Senin 18 Juli 2022.
Fauzi sudah mengajukan anggaran ke pemerintah pusat senilai Rp56 miliar untuk menuntaskan kawasan kumuh di dua kelurahan itu. Namun, besaran dana yang diterima di angka Rp23 miliar belum cukup untuk menuntaskan kawasan secara menyeluruh.
Baca Juga: Cantik, Beginilah Penampakan Getuk Khas Magelang
"Program Kotaku sudah jalan sesuai perencanaan. Kami sudah ajukan anggaran ke pusat lagi untuk menjangkau program pembangunan yang belum dilakukan, supaya penanganan kawasan kumuh ini bisa optimal," ujarnya.
Fauzi menyebut, saat ini ada 5 kecamatan di Kabupaten Kendal yang terdata sebagai kawasan kumuh. Meliputi, Kecamatan Kaliwungu, Brangsong, Kota Kendal, Weleri, dan Rowosari.
Penanggungjawab lapangan pembangunan tanggul laut, Imam Purwanto menerangkan, proses pengurukan wadas dan pemasangan sasak sudah mulai dikerjakan. Dengan target, 15-30 hari ke depan bisa nyambung dari Karangsari ke Bandengan.
Baca Juga: Kosakata Bahasa Semarangan Ogoh-nggogoh Hingga Ngonceki, Ini Artinya
Setelah pembangunan dasar selesai, lanjut dia, akan dilakukan pengecoran fondasi tanggul laut sepanjang 1 kilometer.
"Pekerjaan tanggul diperkirkaan baru mencapai 20 persen. Dengan pembangunan tanggul ini, setidaknya warga Karangsari dan Bandengan punya harapan agar ke depan tidak terkena banjir lagi. Karena saat ini banjir rob masih datang terus," ujarnya.