Keistimewaan Pondok Pesantren Alfadllu Wal Fallilah Kendal yang Dibangun Abah Dim

photo author
- Sabtu, 23 Juli 2022 | 11:34 WIB
Peringatan 40 hari wafatnya KH Dimyati Rois dan 37 tahun kelahiran Ponpes Alfadlu wal Fadlilah Jagalan.  (edi prayitno/kontributor Kendal)
Peringatan 40 hari wafatnya KH Dimyati Rois dan 37 tahun kelahiran Ponpes Alfadlu wal Fadlilah Jagalan. (edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Pondok Pesantren Alfadllu Wal Fadllilah yang didirikan oleh KH Dimyati Rois sudah berdiri sejak 37 tahun silam. Banyak keistimewaan pendirian pondok pesantren di Kampung Jagalan Desa Kutoharjo Kaliwungu Kendal ini.

KH Alamuddin Dimyati Rois dalam peringatan empat puluh hari wafatnya KH Dimyati Rois sekaligus peringaran 37 tahun kelahiran Pondok Pesantren Alfadllu Wal Fadllilah Jagalan Kaliwungu menyebutkan, keistimewaan yang pertama dari Ponpes Alfadllu wal Fadllilah adalah pembebasan lahan yang menggunakan uang pribadi Abah Dim.

"Tidak ada yang dari infaq maupun waqaf. Semua tanah yang dibeli untuk Pondok Pesantren Alfadllu Wal Fadllilah dari uang pribadi Abah," tegas Gus Alam Jumat 22 Juli 2022 malam.

Baca Juga: Hadiri 7 Harian Abah Dim, Gus Mus Kenang Sosok KH Dimyati Rois

Dikatakan pula, kehati-hatian Abah Dim tersebut tak lain merupakan ikhtiar supaya santri-santrinya berguna dan bermanfat. Keistimewaan yang kedua, tutur Gus Alam, Pondok Pesantren Alfadllu wal Fadllilah dibangun oleh Abah Dim dari uang pribadi.

"Tidak ada yang dari bantuan orang, tidak ada dari APBN, apalagi dari APBD. Tidak sama sekali," jelas Gus Alam.

Sedangkan keistimewaan yang ketiga, pembangunan Pondok Pesantren Alfadllu wal Fadllilah dikerjakan oleh santri-santri, tidak ada tukang dari luar.

"Bukan berarti Abah tidak mampu membayar tukang. Abah mampu, tapi Abah menjaga kemurnian dan kesucian pendirian Pondok Pesantren Alfadllu wal Fadlillah," imbuhnya.

Baca Juga: KH Dimyati Rois Meninggal Dunia, Jokowi: Beliau Ulama Besar

Gus Alam juga mengisahkan sifat welas asihnya Abah Dim. Bahkan hewan seperti nyamuk pun dikasihi Abah Dim.

"Selama mendampi Abah, saya belum pernah melihat Abah membunuh nyamuk," kata Gus Alam.

Pernah tempo lalu, tutur Gus Alam, ada nyamuk yang hinggap ditubuh. Karena refleks, nyamuk itu ditabok oleh Gus Alam, dan mati. Abah Dim justru menegur Gus Alam.

"Ya, jangan dibunuh, dibuyarkan kan bisa," tegur Abah Dim sebagaimana dikisahkan Gus Alam.

Baca Juga: KH Dimyati Rois Meninggal Dunia, Ganjar Kenang Nasihat Beliau yang Bikin Sejuk Hati

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X