SEMARANGSELATAN, AYOSEMARANG.COM - Dinkes Semarang terus mensosialisasikan metode Wolbachia kepada masyarakat.
Metode Wolbachia yang digunakan Dinkes Semarang ini adalah cara dari Kementerian Kesehatan untuk memberantas Demam Berdarah.
Dengan Wolbachia dari Dinkes Semarang nantinya nyamuk Aides Aigepty tidak akan bisa bermutasi.
Baca Juga: Atasi Penyebaran Demam Berdarah, Dinkes Semarang akan Pakai Metode Wolbachia
Namun meski demikian Kepala Dinkes Semarang Abdul Hakam menyebut penerapan Wolbachia memang harus terus disampaikan kepada masyarakat.
"Caranya emang baru dan agaknya bakal lama dicerna masyarakat. Maka sosialisasi harus digencarkan. Jangan sampai masyarakat salah presepsi, wayah demam tinggi kok malah nyebar nyamuk," ungkapnya saat ditemui Kamis 6 Oktober 2022.
Hakam menyebut sejauh ini sosialisasi sudah dilakukan, namun memang tidak langsung ke masyarakat luas.
Baca Juga: Arti 143 Bahasa Gaul Viral Sosmed, Ternyata Ungkapan Cinta Paling Romantis
"Sejauh ini kami sudah sosialisasi di Pemkot, Kecamatan, Kelurahan dan kader-kadernya. Tapi kalau secara luas kan belum," katanya.
Lebih jauh Hakam menjelaskan, Kota Semarang dijadikan pilot project selanjutnya dari Jogjakarta karena jaraknya dekat juga dengan tim penelitian dari Universitas Gajah Mada (UGM).
Saat ini yang jadi fokusnya di 5 kecamatan yakni Banyumanik, Tembalang, Semarang Barat, Utara, dan Ngaliyan.
Baca Juga: Roblox Promo Code Oktober 2022 Masih Valid, Banyak Hadiah Menarik Langsung Klaim
Untuk langkah awal, Hakam menyebut metode ini belum bisa sempurna.
Pasalnya paling tidak dalam satu kecamatan membutuhkan sekian puluh juta. Sementara untuk awal dari tim UGM membawa 5 juta.
Artikel Terkait
Dua Tahun Absen Akibat Pandemi, Festival Rebana Najwa Fest Kembali Digelar
Cuaca Semarang 6 Oktober 2022, Diprediksi Berawan Sampai Hujan Ringan
Cuci Uang Hasil Narkoba, BNN Jateng Sita Aset Rp800 Juta di Perumahan Greenwood Gununglati
Selalu Punya Daya Tarik, Kampung Batik Semarang Konsisten Jadi Rujukan Wisatawan Mancanegara
Jalur Kaliwungu-Boja Macet Parah, Ini Penyebabnya