Ancaman Resesi, Jateng Siapkan Strategi Hadapi Prediksi Krisis Pangan 2023

- Senin, 24 Oktober 2022 | 17:39 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melakukan pengecekan beras. Jateng sudah siapkan strategi ketahanan pangan untuk 2023.  (Humas Pemprov Jateng)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melakukan pengecekan beras. Jateng sudah siapkan strategi ketahanan pangan untuk 2023. (Humas Pemprov Jateng)

SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Prediksi ancaman krisis pangan di 2023 ditanggapi serius oleh Pemprov Jateng.

Meski Jawa Tengah adalah produsen pangan strategis, sejumlah langkah menghadapi krisis pangan dirancang mulai dari optimalisasi musim tanam, peningkatan stok produksi hingga intervensi harga.

Soal krisis pangan ini, Plt Kabid Tanaman Pangan Indri Nur Septiorini mengatakan masih optimistis dengan produksi tanaman pangan di 2023.

Meski demikan, pihaknya mengakui kondisi harga dan ketersediaan pangan juga berpaut dengan stabilitas ekonomi dan pasokan energi.

Baca Juga: Apa Artinya Resesi? Dampak Resesi Ekonomi 2023 Bagi Indonesia

"Harus kerja antar sektor seperti (dinas) ketahanan pangan dan (dinas) perdagangan," ujarnya, Senin 24 Oktober 2022.

Oleh karena itu, di sektor pertanian melakukan berbagai terobosan guna meningkatkan produksi tanaman pangan.

Di antaranya, penerapan indeks pertanaman (IP ) 400, dengan kata lain sebuah lahan bisa ditanam hingga empat kali.

Bukan hanya untuk padi, komoditas pertanian lain pun bisa menerapkan hal ini.

Selain itu, petani difasilitasi pupuk organik untuk perbaikan struktur dan tesktur tanah sehingga tanah menjadi subur. Juga benih unggul dan bersertifikat serta alsintan guna mendukung percepatan dan efisiensi dalam kegiatan usaha tani.

Baca Juga: Antisipasi Krisis Pangan Dunia, Jokowi Sebut Sorgum Alternatif Bahan Pangan

Faktor SDM juga sangat menentukan dalam pencapaian target produksi sehingga kompetensi petani, petugas terus ditingkatkan dengan berbagai pelatihan peningkatan kapasitas petani maupun petugas.

Tidak kalah pentingnya, adalah pendampingan dan pengawalan dalam pengamanan pertanaman oleh Petugas Pengamat organisme penggangu tanaman (OPT) melalui peramalan, pengendalian OPT.

"Insyaallah kita optimis, Tentu saja tidak semata-mata optimis, kita juga ada strategi untuk mengantisipasi hal-hal yang banyak dikhawatirkan oleh banyak pihak termasuk kami. Dengan strategi dan usaha kami optimis (memasuki 2023)," imbuhnya.

Halaman:

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X