Terakhir Tamsil menuturkan penyelenggaraan di Lawang Sewu ini sekaligus untuk mengingatkan generasi muda bahwa 155 tahun yang lalu, kereta pertama di Indonesia hadir dengan rute Semarang-Tanggung dan pengelolanya Naamlooze Vennootschap Nederlands(ch)-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS berkantor di skni.
"Ini momen untuk mengingat generasi muda yang belum tahu. Bahwa keberadaan peradaban baru terkait angkutan publik, angkutan massal dimulai dari kota semarang," katanya.
Sementara Direktur SDM dan Umum PT KAI Suparno mengatakan, peran PT KAI dalam memajukan UMKM.
“PT KAI mencari UMKM yang potensial yang memiliki semangat untuk maju,lalu kita berikan fasilitas kerja sama antara lain promosi-promosi seperti sekarang ini. Selain itu kita bantu kesulitan kesulitan mereka soal pendanaan dan apa saja yang diperlukan sehingga UMKM ini ke depan bisa tumbuh menjadi satu kesatuan dengan sistim perekonomian di Indonesia,” terangnya.
Baca Juga: Ratusan Wisatawan Mancanegara Datang Bertamasya, Kota Semarang Penuh Turis
Sementara bagi salah satu pemilik UMKM yakni Anifah Meihati menyampaikan penyelenggaraan Festival Lawang Sewu sangat membantu untuk usaha mereka untuk memasarkan produknya.
“Sangat menyenangkan dan bersyukur karena kita mempunyai kesempatan mempromosikan atau memperkenalkan ke orang orang atau pelanggan yang baru,” katanya.
Anifah adalah pengelola UMKM yang memproduksi makanan kecil dari pie sampai wingko dan sudah jadi binaan PT KAI sejak tahun 2017.
“PT KAI tidak hanya mengakui tetap sangat membina kami, karena itu saya diminta untuk ikut keluar. Dari Yogya sampai sini, saya nyetir sendiri, karena saya sangat gembira dan bersyukur,” ucapnya.