"Kami kurang data secara teknologi tapi pakai ilmu titen. Untuk sekarang dan besok, kami mungkin belum berani," ujarnya.
Sukarto lalu membeberkan gelombang tinggi itu sempat naik di Dermaga dengan ketinggian 2 meter.
Meskipun waspada dan belum berani melaut, Sukarto menuturkan jika hal ini merugikan dirinya karena nelayan adalah mata pencahariannya yang utama.
"Gelombang kemarin naik sampai 2 meter. Kami sampai bermalam di perahu yang di dermaga untuk sewaktu-waktu melakukan evakuasi. Kalau dibilang rugi, ya jelas saya rugi. Semoga cepat mereda saja," ungkapnya.