SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Pemkot Semarang meresmikan Bulu Creative Hub yang diproyeksikan akan menjadi pusat aktivitas para pelaku usaha kreatif yang ada di kota Semarang, Kamis 29 Desember 2022.
Peresmian Bulu Creative Hub sendiri dilakukan oleh Pelaksana tugas atau Plt Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Bulu Creative Hub merupakan wujud komitmen Pemkot Semarang untuk mensupport dan memfasilitasi pengusaha, pedagang, dan pelaku usaha dan industri kreatif terutama anak muda untuk terus berkarya.
Baca Juga: Dapat Bantuan Motor Listrik, Pemkot Semarang Gunakan untuk Patroli Kota Lama
Selain itu Bulu Creative Hub adalah tempat kedua yang diresmikan setelah ada Semarang Creative Hub yang terletak di kawasan Kota Lama Semarang.
“Saat Pak Hendi menjabat wali kota Semarang, tetapi masih diurus dari masalah pengelolaannya, siapa yg kompeten mengelola, akhirnya pada hari ini diselesaikan gitu ya bisa terealisasi. Bersama-sama disupport dan dibantu dengan timnya Mas Asmoroso, kita uji coba trial error karena kalau kita nggak coba jalan ya nggak jalan-jalan,” ujar Mbak Ita, sapaan akrab plt Wali kota Semarang.
Pasar Bulu yang berdiri sejak tahun 1930-an pernah direvitalisasi pada tahun 2012-2015 dengan tujuan menunjang potensi wisata yang lokasinya tidak jauh dari Pasar Bulu, seperti Lawang Sewu, Tugu Muda, Museum Mandala Bhakti.
Tidak hanya itu, Pasar Bulu dirancang sebagai pusat kuliner dan belanja. Menilik sejarah Pasar Bulu tersebut, maka menjadi sebuah tantangan untuk dapat membangkitkan kembali ekonomi pasar setelah revitalisasi dari mati suri.
Baca Juga: Diterjang Gelombang Tinggi, 12 Rumah di Kampung Tambak Lorok Semarang Jebol
Mbak Ita berharap Bulu Creative Hub dapat menjadi jujukan para wisatawan untuk belanja oleh-oleh khususnya yang berupa cinderamata. Nantinya, Bulu Creative Hub akan menjual produk makanan, fesyen, hingga souvenir dari para pelaku ekonomi kreatif di Kota Semarang.
“Ini sudah sangat bagus karena pertama letaknya strategis kemudian yang kedua dari para pelaku usaha atau ekonomi kreatif juga sangat luar biasa. Tidak ada hasil produknya ini tidak umum gitu ya (unik). Karena selama ini wisatawan itu susah mendapatkan barang-barang (cinderamata atau souvenir) untuk dibawa pulang kalau mungkin kuliner gampang Teman-teman ini mencoba untuk mengenalkan (produk-produk industry kreatif sebagai souvenir),” terang Mbak Ita.
Meski demikian, Mbak Ita mengakui bahwa masih banyak yang perlu dikembangkan dari Bulu Creative Hub.
Oleh karena itu dia mengajak perusahaan-perusahaan untuk dapat menyalurkan dana CSR-nya untuk pengembangan Bulu Creative Hub.
Baca Juga: Kawasan Marina Semarang Banjir, Sebagian Warga Pilih Bertahan di Rumah