KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Pasar Tugu Tani di Desa Sendangdawung, Kecamatan Kangkung, awalnya pasar kaget yang berlangsung setiap hari Minggu.
Ratusan pedagang makanan dan aneka kebutuhan rumah tangga menjajakan dagangannya disepanjang jalan desa tepatnya di Tugu Tani.
Empat tahun berjalan sejak awal dimulai 6 Januari 2019, keberadaan pasar tugu tani masih bertahan.
Baca Juga: Banjir Usai, Harga Cabai, Bawang Merah, dan Sayuran di Kendal Berangsur Normal
Pandemi yang mendera Kendal tidak menyurutkan pedagang mengais rejeki dari pasar kaget ini.
"Saat pandemi covid pasar kaget tugu tani masih berjualan meski hanya sedikit yang menggelar lapaknya," ujar Sekretaris Desa Sendangdawung, Budi Ristanto saat ditemui Minggu, 8 Januari 2023.
Dikatakan selama perjalanan pasar tugu tani yang kini memasuki tahun keempat, banyak perubahan yang ada.
Mulai dari jumlah pedagang hingga lapak dagangan yang kini sudah dibuatkan lapak permanen.
Awalnya saat pertama berlangsung ada 105 pedagang, namun beriringnya waktu seleksi alampun berjalan dan kini menyisakan 30 pedagang saja.
"Seleksi alam mas, karena banyak yang jualannya sama. Kalau sekarang Pemdes sudah membuatkan lapak permanen," imbuhnya.
Lapak yang sebelumnya berada di pinggi jalan desa dari pertigaan tugu tani, kini sudah dibuatkan lapak di lahan milik desa. Tanah desa seluas 20X40 meter ini dibuatkan lapak yang lebih baik untuk pedagang.
Baca Juga: Sepanjang 2022 Sebanyak 29 Orang Meninggal Karena DBD
Lokasinya tidak jauh dari tugu tani, dan dilokasi baru ini lebih tertata dan pedagang tidak perlu bongkar pasang lapak. "Jadi pedagang bisa berjualan setiap hari karena lapaknya sudah dibuatkan permanen," katanya.
Diakui Budi, pernah dicoba untuk berjualan setiap hari karena lapaknya sudah permanen seperti pasar desa, namun hanya bertahan beberapa bulan saja.