Di tengah kondisi genting, Seno masih ingat dua orang tetangganya yang merupakan seorang lansia.
"Ada kanopi terpaksa saya jebol agar bisa naik ke atap. Tapi tidak lama kemudian ada evakuasi menggunakan ban. Yang lansia itu nggak bisa gerak sama sekali karena sudah air semua," ujarnya.
Sementara Maria Dwi Oktaviana juga punya nasib yang hampir sama seperti Seno.
Begitu mendengar ada air bah datang, Maria sempat menyelamatkan motor. Namun saat hendak kembali lagi, dia tidak bisa menyelamatkan motor yang lain.
Baca Juga: CATAT! Daftar Nomor Telepon Penting Kota Semarang, Ambulan hingga Kantor SAR
"Motor langsung saya tinggal saya pegangan tembok rumah tetangga. Sama bapak-bapak suruh manjat dan dobrak pintu. Terus masuk rumah warga di lantai dua. Arusnya kencang sekali. Wah, kalau tidak pegangan sudah hanyut," ujar Maria.
Terakhir meski sebagian besar selamat, ada satu korban meninggal dunia dengan nama Agus Purbantoro (57).
Cerita Agus ini sungguh pilu karena saat musibah terjadi, dia terkunci di dalam rumah yang kebetulan jaraknya dekat dengan tanggul yang jebol.
Agus tinggal bersama adiknya. Hari itu adiknya sedang bekerja dan Agus ditinggal di rumah.
Dikarenakan Agus sedang sakit dan pasca operasi, adiknya mengunci rumah. Praktis saat banjir datang mungkin tidak ada yang bisa dia lakukan karena para tetangga saling mengurus dirinya masing-m