Di mana pada 2012, kawasan yang dijuluki kampung mati di Ciwidey ini pernah mengalami pergeseran lempengan tanah.
Adanya hal tersebut, tentu membuat pemerintah setempat menghimbau warga untuk meninggalkan kawasan Kampung Pondok Datar Sukaresmi Ciwidey ke tempat yang lebih aman.
Dilansir dari kanal Youtube Hardi ArtVenture, relokasi yang dilakukan oleh pemerintah setempat kepada warga kampung mati di Ciwidey ini mulai sejak 2013.
Yang di mana awal pemindahan relokasi warga kampung mati ini ternyata tidak jauh dari kawasan yang ditinggali sebelumnya.
Namun, relokasi pertama yang dilakukan ternyata bukan merupakan tempat yang aman karena masih memasuki lokasi yang rawan bencana.
Sehingga relokasi kedua pun dilakukan pada 2017 dengan tidak ada sama sekali penghuni di sekitar kawasan kampung mati tersebut.
Hal tersebut, dimaksudkan pemerintah sebagai antisipasi agar tidak terjadi bencana longsor yang nantinya dapat menimbun seluruh rumah warga di kawasan kampung mati.
Karena kawasan Kampung Pondok Datar Sukaresmi di Ciwidey sudah tidak berpenghuni sama sekali sehingga banyak publik yang akhirnya menjuluki sebagai kampung mati.
Baca Juga: Kampung Unik di Jawa Timur Tersembunyi Rumah Zaman Kolonial Belanda, 4 Jam dari Surabaya
Namun, uniknya dari kampung mati yang ada di Ciwidey ini ternyata hanya menyisakan bangunan masjid dan sekolah saja lho.
Pasalnya, pemukiman rumah warga yang ada di kampung mati ini ternyata sudah dipindahkan ke tempat tinggal warga yang baru.
Dengan mengambil beberapa bahan bangunan yang dapat dipindahkan dan digunakan kembali.
Sehingga sudah dipastikan jika berkunjung ke kawasan kampung mati di Ciwidey ini kalian tidak akan melihat bangunan rumah warga secara utuh.
Baca Juga: Viral! Begini Fakta Kampung Mati Majalengka yang Masih Dihuni Orang, Ditinggalkan Karena….