Jumiatun dan Ariyani: Suara Narapidana di TPS Khusus Lapas Batang Berharap Indonesia Lebih Baik

photo author
- Rabu, 14 Februari 2024 | 13:27 WIB
Sebelum mencoblos suart suara, Jumiatun dan Ariyani Narapidana Lapas Kelas II Batang melihat visi misi Paslon Presiden dan Wakil Presiden.  (Kontributor Batang Muslihun)
Sebelum mencoblos suart suara, Jumiatun dan Ariyani Narapidana Lapas Kelas II Batang melihat visi misi Paslon Presiden dan Wakil Presiden. (Kontributor Batang Muslihun)

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Ariyani tidak bisa menahan emosinya, air matanya menggenang setelah dia dengan hati-hati menandai jarinya dengan tinta, sebuah simbol bahwa dia telah memberikan suaranya di Tempat Pemungutan Suara 902 di Lapas Kelas II Batang.

"Saya sangat bahagia, sebagai narapidana, saya merasa seperti berada di posisi terendah, tetapi kami masih diberi kesempatan untuk mengungkapkan pikiran kami untuk masa depan Indonesia dengan menggunakan hak pilih kami," kata Ariyani (43) saat di temui usai TPS Khusus Lapas Kelas II Batang, Rabu 14 Februari 2024.

Meskipun dia hanya bisa mendapatkan satu kertas suara untuk calon Presiden dan Wakil Presiden karena ID-nya terdaftar di Lampung, wanita berusia 47 tahun itu tetap antusias untuk memberikan suaranya.

Baca Juga: Pesta Memilih di TPS Watesalit Batang: KPPS Suguhkan Suasana Berbeda untuk Meningkatkan Partisipasi Pemilih

Sebelum menggunakan hak pilihnya, dia meluangkan waktu untuk membaca visi dan misi calon presiden dan wakil presiden yang ditampilkan di papan pengumuman TPS setelah pendaftaran.

"Saya hanya mendapatkan satu suara, tetapi saya meluangkan waktu untuk membaca visi dan misi calon presiden dan wakil presiden sebagai panduan untuk membuat pilihan saya," kata dia.

Ariyani juga menyatakan harapannya bahwa siapa pun yang terpilih sebagai pemimpin akan benar-benar mewujudkan visi dan misi mereka dan memprioritaskan hak-hak perempuan dan anak-anak.

"Saya berharap bahwa semua visi dan misi dapat direalisasikan, dan bahwa hak-hak perempuan dan anak-anak akan diprioritaskan," tambahnya.

Baca Juga: Tidak Muluk-Muluk, Hendrar Prihadi Sebut Ganjar Pranowo Tidak Harus Menang Satu Putaran

Sentimen serupa juga dibagikan oleh seorang narapidana lainnya, Jumiatun.

"Rasanya sangat istimewa bisa memberikan suara di penjara. Saya pikir saya tidak bisa memilih, tetapi ternyata saya masih bisa memberikan suara di sini," katanya.

Berdasarkan pengalamannya, Jumiatun, yang berasal dari Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, mendapatkan empat kertas suara.

"Saya mendapatkan empat kertas suara untuk Presiden dan Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Meskipun saya tidak sepenuhnya memahami atau mengetahui banyak hal tentang mereka, saya memberikan suara sesuai hati nurani saya. Saya berharap pemimpin yang terpilih akan membuat Indonesia lebih sejahtera," katanya.

Baca Juga: Ditanya Milih Paslon Berapa, Bupati Dico: Keterlaluan Kalau Tanya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X