Belajar Kelola Kegiatan Kebudayaan, Omah Pituturan Kendal Belajar ke Magelang

photo author
- Senin, 7 Oktober 2024 | 16:18 WIB
Komunitas di Kendal yang tergabung dalam wadah Omah Pituturan saat berkunjung ke Kabupaten Magelang.  (Dokumen)
Komunitas di Kendal yang tergabung dalam wadah Omah Pituturan saat berkunjung ke Kabupaten Magelang. (Dokumen)

 

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Sukses menggelar festival pituturan Kendal, sejumlah Komunitas di Kendal yang tergabung dalam wadah Omah Pituturan, Sambang lan Srawung: Ngangsu Kawruh Kabudayan ke Kabupaten Magelang.

Komunitas yang tegabung wadah ini yakni Pelataran Sastra Kaliwungu, Kendal Heritage, Kaumloka Film, Kolektif Beringin Rasa, Kalikuto Art, Rumah Kreatif Film Kendal dan Sandya Muda Karangmalang.

Studi banding ini  ke berbagai Komunitas Budaya di Kabupaten Magelang tersebut untuk meningkatan kapasitas pemberdayaan masyarakat berbasis budaya kepada para pelaku Festival Pituturan Kendal.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendapatkan pembekalan mengenai Manajemen dan Pengelolaan Even Kebudayaan, Aktivasi Kebudayaan Desa, dan Inisiasi dan Tata Kelola Desa Budaya Berkelanjutan.   

Komunitas yang menjadi tujuan yakni Sanggar Saujana Desa Keron dan Komunitas Lima Gunung yang sukses menggelar Festival Lima Gunung beberapa waktu lalu, Komunitas Eksotika Desa, dan Sanggar Seni Lemah Urip di Dusun Klipoh Desa Karanganyar.

Baca Juga: Festival Pituturan Jadi Penggerak Kebudayaan dan Kesenian di Kendal

M Lukluk Atsmara Anjaina, carik Omah Pituturan menuturkan kegiatan ini menjadi sarana silaturahmi dan bertukar pikiran mengenai pengelolaan event kebudayaan.

“ini menjadi satu momentum penting dalam memperluas jaringan kebudayaan sekaligus belajar bagaimana pengelolaan event kebudayaan yang dilakoni dan dikelola komunitas-komunitas di Kabupaten Magelang,” katanya dihubungi Senin 7 oktober 2024.

Dikatakan,  pentingnya melihat pengalaman-pengalaman di daerah lain agar apa yang nantinya akan diimplementasikan oleh Omah Pituturan ke depan tidak monoton dan berada pada zona nyaman.

“Biasanya kita seringkali merasa puas dengan apa yang kita lakukan, padahal banyak di luar sana yang lebih inovatif, menginspirasi, dan berkelanjutan. Sehingga, Srawung Komunitas di Magelang ini jadi bagian untuk menghapuskan kebiasaan kita pada zona nyaman,” tambahnya.

Sementara itu, Sujono, Ketua Panita Festival Lima Gunung tahun 2024 mengapresiasi apa yang dilakukan oleh teman-teman di Kendal, apalagi digawangi oleh anak-anak muda yang dengan semangat yang tinggi. Ia juga siap jika teman-teman di Kendal hendak menyelenggarakan workshop dan berkolaborasi dengannya.

“Kami terima kasih sudah menjadi tujuan silaturahmi teman-teman, barangkali ke depan teman-teman hendak menyelenggarakan workshop pengelolaan event kebudayaan, kami siap membantu dan berkolaborasi,” sambutnya.

Senada, Muhammad Jafar Qoir atau biasa dikenal Jepe, Pengelola Sanggar Seni Lemah Urip Borodubur menyambut baik kunjungan yang dilakukan Omah Pituturan, ia pun siap berkolaborasi dengan Omah Pituturan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X