Contoh Khutbah Jumat Bulan Syawal Tema Menarik: Menjaga Semangat Ramadhan di Hari-Hari Setelahnya

photo author
- Jumat, 4 April 2025 | 08:17 WIB
Contoh khutbah Syawal yang bisa menjadi rekomendasi khatib. (pwmu.co)
Contoh khutbah Syawal yang bisa menjadi rekomendasi khatib. (pwmu.co)

AYOSEMARANG.COM -- Bulan Syawal menjadi pertanda berakhirnya Ramadhan, namun bukan akhir dari perjuangan spiritual umat Islam. Justru di sinilah ujian sejati dimulai—mampukah kita tetap menjaga semangat ibadah, meski bulan penuh berkah telah berlalu?

Khutbah Jumat di bulan Syawal bisa menjadi media refleksi bersama umat. Sebuah kesempatan emas bagi khatib untuk mengajak jamaah agar tidak menjadikan Ramadhan sebagai momen sesaat, melainkan sebagai titik awal perubahan menuju hidup yang lebih bertakwa.

Bagi para khatib yang sedang mencari referensi, berikut adalah contoh khutbah Syawal yang bisa menjadi inspirasi dalam menyampaikan pesan-pesan keislaman yang relevan dan tema menarik.

Baca Juga: Khutbah Jumat Bulan Syawal Singkat: Mempertahankan Semangat Ibadah Setelah Ramadhan

Bulan Syawal: Saatnya Menjaga Semangat Ramadhan

Khutbah 1

الْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَللهمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا محمدٍ وعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِيْنَ

أَمَّا بَعْدُ

فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُونَ، وَقَدْ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah.

Hari ini, di Jumat pertama bulan Syawal tahun 1446 H, kita masih berada dalam suasana pasca Ramadhan yang indah. Lima hari telah berlalu sejak gema takbir idul fitri memenuhi langit, sejak hati kita bergetar oleh rasa syukur dan kebahagiaan. Ada yang merayakan dengan kemenangan, ada pula yang masih terjebak dalam kenangan. Tapi satu hal yang pasti, Ramadhan telah pergi. Bagaimana dengan kita, apakah kita juga akan pergi meninggalkan kebiasaan baik yang telah kita bangun?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X