SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Komplotan maling spesialis Indomaret dan Alfamart berhasil diringkus Polda Jateng. Komplotan maling itu saat ditangkap berjumlah empat orang dan sempat diberi timah panas.
Berdasarkan informasi yang didapat empat pelaku itu bernama Amat Indang Jaya alias Jayak, Agus Mender, Muhyidin alias Rojak dan seorang berperan sebagai penadah bernama Ariawan. Empat pelaku ini ditangkap di wilayah Kabupaten Boyolali, bulan Juni 2025.
Sebelum ditangkap, para pelaku sempat melakukan aksinya di sebuah toko di Desa Protomulyo, Kaliwungu, Kabupaten Kendal, pada Selasa 22 April 2025.
Pelaku berhasil menguras barang-barang di dalam gudang toko tersebut, kerugian terbanyak adalah rokok dengan total kerugian mencapai setengah milyar atau Rp 456.110.900.
Aksi ini awalnya diketahui usai karyawan pemilik toko curiga pintu dapur toko tidak terkunci.
Baca Juga: Pemilik Mansion Karaoke yang Ditahan Disebut sebagai Politikus di Semarang, Ini Jawaban Polisi
Lalu karena merasa penasaran, dua pekerja toko ini melakukan pengecekan ke area gudang rokok juga sudah tidak terkunci.
Kecurigaan yang semakin mendalam ini, karyawan menyampaikan ke pemilik toko.
Setelah bersama-sama dilakukan pengecekan, ternyata terdapat banyak barang yang hilang. Merasa telah telah terjadi pencurian, korban melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.
Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Dwi Subagio menuturkan setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, mendeteksi para pelakunya. Namun tindakan tegas terpaksa dilakukan lantaran melawan untuk berupaya melarikan diri.
Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik di 2025, Ini Rincian Tarif Terbaru dan Dendanya
"Penangkapan ada empat tersangka, pelaku pencurian dengan pemberatan. Karena dia melawan kami lakukan penindakan tegas. Ada warga wilayah Jawa Tengah dan luar Jawa Tengah," ungkap Dwi, Selasa 3 Juni 2025.
Selanjutnya mereka digelandang ke Mapolda Jateng untuk dilakukan penyelidikan pendalaman serta proses hukum selanjutnya.
Hasil pemeriksaan interogasi sementara, komplotan ini sudah melakukan aksinya puluhan TKP termasuk di Jawa Tengah.