Baca Juga: WNA Afrika Diduga Curi HP di Warung Kopi Kota Lama Semarang, Nyaris Diamuk Massa
“Orangtuanya silakan lapor ke kami, BNN! Akan direhabilitasi sampai sembuh dengan melihat tingkat kecanduannya. Semua biayanya gratis!” tegas Dela.
Ketua Forum Anak Kota Semarang Emir Luqman Amanullah, bercerita pengalamannya dengan sebayanya. Dia memvalidasi apa yang disampaikan Dela dari BNN Jateng tentang kecenderungan anak yang berangkat dari keluarga broken, lebih rentan terjerumus penyalahgunaan narkoba.
“Kami (anak-anak) butuh kehadiran orangtua,” kata Emir yang juga pelajar SMA Negeri 4 Semarang.
Pada kegiatan yang digelar lebih dari 2 jam itu, warga Bale Amarta Perumahan GTR Kota Semarang tersebut antusias dengan materi yang disampaikan BNN Provinsi Jawa Tengah.
Materi-materi itu adalah informasi baru bagi mereka. Apalagi ada kesempatan tanya jawab langsung ke petugas BNN pada konteks pencegahan. Ketua RT2/RW6 setempat Edy Warsito juga mengapresiasi kegiatan ini.
“Acara sosialisasi seperti ini inspiratif. Memberikan banyak informasi bagi kita orangtua,” kata Esti, salah satu warga Bale Amarta Perumahan GTR.
Ketua RW6 Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Khusnul Hidayat, mengatakan di lingkungan Bulusan, sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba sangat tepat.
Sebab, di lingkungan itu cukup banyak terdapat mahasiswa yang tinggal indekost, di mana mahasiswa jadi salah satu kelompok rawan terjerat peredaran gelap narkoba.
“Satu bulan lalu, ada 1 rumah yang di dalamnya terindikasi ada alkohol dan narkoba, kami tangani menggandeng otoritas terkait, di perumahan dekat sini juga sempat terjadi transaksi gelap narkoba. Karena itu, saya sangat apresiasi semangat dan kekompakan warga untuk mencegah,” kata Dayat, sapaannya yang menyempatkan hadir bersama istrinya.
Kegiatan pagi itu ditutup dengan acara sarapan bersama, sembari membagikan aneka hadiah dari lomba-lomba yang digelar warga dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Republik Indonesia.