“Setelah mendapat pelatihan dari Pertamina Patra Niaga, kami bisa mengubah eceng gondok menjadi biogas, listrik, dan juga pupuk,” ungkapnya.
Sementara itu, Aviation Fuel Terminal (AFT) Manager Adi Sumarmo, Hendra Permana Hermanto, menuturkan bahwa pemanfaatan gulma ini tidak hanya menyediakan energi terbarukan, tetapi juga membantu mengurangi pencemaran dan sedimentasi waduk.
Baca Juga: 5 Gerai Digimap dan Digiplus di Semarang, Tempat Beli iPhone dan MacBook Resmi
“Setiap tahun kami mengumpulkan sekitar 3.500 kilogram eceng gondok untuk diolah menjadi biogas dan pupuk cair. Ini solusi berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat,” jelasnya.
Langkah-langkah warga Boyolali ini menjadi contoh nyata bahwa transisi menuju energi hijau dan ekonomi sirkular bisa dimulai dari skala lokal, dengan memanfaatkan potensi sumber daya di sekitar.***