KENDAL, AYOSEMARANG.COM – Sebanyak 32 pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) mengikuti pelatihan Ekraf dan fashion desain Batik di BLK Kendal yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) Kabupaten Kendal.
32 peserta terdiri dari 16 pelaku usaha klaster Ekraf dan 16 pelaku usaha klaster Batik. Pelatihan akan berlangsung sejak 24 November hingga 2 Desember 2025 dan dilaksanakan di BLK dan Limbangan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat, memperluas peluang usaha baru, serta memperkuat daya saing pelaku industri kreatif.
Kepala Disperinaker Kabupaten Kendal, Cicik Sulastri berharapan program ini menjadi ruang bagi warga Kendal untuk meningkatkan kesejahteraan melalui keterampilan kreatif.
“Kami ingin para peserta mampu menumbuhkan usaha mandiri, memperluas jejaring, serta menghasilkan produk yang bernilai jual lebih tinggi," katanya.
Ditegaskan, peserta tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi mampu mengembangkan kemampuan menjadi wirausaha yang tangguh dan adaptif.
Sementara itu, Plt Sekretaris Disperinaker Kendal, Nur Annisa, menjelaskan tujuan pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk lokal sekaligus mendukung individu yang memiliki minat besar di bidang kewirausahaan.
“Kami menghadirkan instruktur ahli, mulai dari pemasaran digital hingga pengrajin batik professional," ujarnya.
Baca Juga: Daerah Harus Tonjolkan Potensi Wisata untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekraf
Peserta akan mendapatkan pembelajaran teori dan praktik secara seimbang dari berbagai sesi teknis sekaligus menerima bahan pembelajaran.
“Harapan kami, setelah pelatihan ini mereka dapat membuka usaha mandiri dan membawa produk lokal Kendal agar semakin dikenal, baik secara lokal maupun global," tuturnya.
Sementara Instruktur Batik, Syahroni mengatakan metode pelatihan di klaster batik. akan mempelajari teknik pembuatan batik menggunakan pewarna sintetis dan alami.
“Fokusnya adalah mengembangkan produk baru dan menonjolkan motif lokal, termasuk motif yang terinspirasi dari batu Linggoyoni abad ke-14," ungkapnya.