PEMALANG, AYOSEMARANG.COM - Kantor Imgrasi Pemalang terpaksa melakukan tindakan jemput paksa seorang Warga Negera Asing (WNA) Bangladesh, Muhammad Asgor Ali (46).
Jemput paksa pria asal Bangladesh di Bulakamba Kabupatem Brebes itu karena melanggar aturan izin tinggal terbatas.
Proses penjemputan dilakukan Kanim Pemalang bersama tim Pengawasan Orang Asing (Pora) Pemerintah Kabupaten Brebes. WNA asal Bangladesh itu tidak melakukan perlawanan saat dijemput.
Izin tinggal pria asal Dhaka itu habis karena bercerai dengan istrinya Ainawati (48) warga Bulukamba, Kabupaten Brebes.
Pasalnya, berdasarkan pasal 63 UU no 6/2011 tentang Keimigrasian menyebut Orang Asing tertentu yang berada di Wilayah Indonesia wajib memiliki Penjamin yang menjamin keberadaannya. Dalam perkawinan campur, penjamin Asgor adalah istri sebagai sponsor.
"Pria itu sudah resmi bercerai sejak sebulan lalu tapi masih tinggal di Indonesia. Karena sudah bercerai, izin tinggal otomatis berakhir dan harus meninggalkan Indonesia. Kalau dia melaporkan, harusnya tujuh hari harus meninggalkan. Tapi yang bersangkutan tidak melapor, jadi terpaksa kami jemput paksa," kata Kepala Kanim Imigrasi Pemalang Arvin Gumilang melalui Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Washono usai penjemputan, Senin 13 Maret 2023.
Disebutkan bahwa pria WNA Bangladesh itu sudah bercerai, maka status penjamin otomatis tercabut. Saat ini, Muhammad Asgor Ali tidak punya penjamin dan harus meninggalkan Indonesia.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Cek Jalan Raya Solo-Purwodadi, Pastikan Perbaikan Jalan Rusak Optimal
"Langkah kita selanjutnya mungkin akan kami deportasi," tambah Washono.
Muhammad Asgor Ali (46) mengakui sudah bercerai dengan istri sejak sebulan lalu. Namun, semua dokumennya termasuk paspor saat ini masih dibawa mantan Istrinya, Ainawati (48). Dirinya pun sudah tidak pernah berkomunikasi dengan istrinya.
"Sudah mulai pisah rumah sejak tujuh bulan lalu. Bercerai baru sebulan," katanya.
Ia mengatakan, bertemu istrinya sejak bekerja di Arab Saudi. Keduanya menikah dan dikaruniai seorang putra. Ia terakhir bekerja di Arab Saudi Juni 2022.