AYOSEMARANG.COM -- Pada akhir Syaban, di beberapa daerah menjalankan rutinitas budaya, salah satunya tradisi padusan jelang Ramadhan. Bagaimana menurut Islam?
Tradisi padusan jelang Ramadhan digunakan untuk menyambut datangnya bulan mulia yang penuh berkah dan keutamaan.
Sesuaikah tradisi padusan jelang Ramadhan dengan ajaran Islam? Berikut ini penjelasan dari salah seorang tokoh agama, Ustadz M Abduh Tuasikal.
Baca Juga: Anjlok Parah! Samsung A23 Punya Harga SEGINI, Spek Videografi Dukung Rekam Video FHD dan OIS
Di sebagian tradisi masyarakat, sebelum memasuki bulan Ramadhan ada sebuah tradisi yakni mandi besar atau lebih dikenal dengan padusan.
Sebagian masyarakat menganggap kalau memasuki bulan Ramadhan harus mandi layaknya seorang itu mandi besar.
Namun, penting diperhatikan supaya kearifan lokal yakni padusan jelang Ramadhan ini tidak menjadi ajang berbuat kemaksiatan.
Berikut ini tiga hal yang tidak diperbolehkan dalam pelaksanaan tradisi padusan sebagai pelestarian kearifan budaya lokal umat Islam di beberapa daerah:
Baca Juga: INTIP Spesifikasi Samsung A73 5G dan Samsung A53 5G, Cek Beserta Harga Terbaru Maret 2023
1. Menjadikan padusan tersebut sebagai kewajiban yang harus dilakukan menjelang masuk awal Ramadhan.
Sementara hal ini tidak ada dalil syar'i dalam Al Qur'an ataupun hadis Rasulullah serta contoh para sahabat.
2. Kebanyakan orang meyakini padusan harus dilakukan di tempat yang wingit atau angker.
Dalam hal ini padusan dilarang karena mengundang unsur khurafat atau takhayul dan dan rentan mengarah ke perbuatan syirik.