BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Munculnya pedagang durian celeng atau tali merah ternyata sudah berlangsung bertahun-tahun. Beberapa kali juga sudah sempat viral di media sosial.
Namun, para pedagang durian nakal itu tidak jera dan tetap mangkal di seputar exit Kandeman Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Mereka tetap menjual durian tidak layak konsumsi kepada pengguna jalan. Sementara korbannya adalah orang luar daerah yang sedang perjalanan jauh.
"Pedagang durian nakal itu sudah ada sebelum ada exit Tol Kandeman. Mereka mangkal di Jalan Pantura Kandeman Batang, tepatnya di seputaran ikon Tugu Durian," kata Awan, warga Desa Kalisalak Batang, Selasa 14 Maret 2023.
Baca Juga: Demo Mahasiswa di Kota Semarang, Sempat Ricuh dan Jebol Pagar Kantor Gubernur Jateng
Kalau asli warga Batang, kata dia, sudah banyak yang tahu dan tidak mungkin membeli durian di tempat exit Kandeman. Mereka mencari korban atau pembeli orang luar daerah yang melintas di jalur pantura tersebut.
Viralnya durian celeng tersebut berkali-kali mendapatkan perhatian Komisi C DPRD Kabupaten Batang dan Penjabat Bupati Batang.
Pasalnya, aktivitas pedagang nakal itu membawa citra buruk untuk Kabupaten Batang, sehingga banyak yang mengira durian Batang jelek-jelek.
Durian yang dibeli tidak bisa dimakan sama sekali. Dagingnya keras, mentah, sudah menghitam, busuk, dan tak memiliki rasa. Sehingga, pembeli usai makan durian itu mengumpat durian celeng.
"Pedagang nakal inilah yang membuat citra pedagang durian lokal Batang menjadi tidak baik dan merasa dirugikan," ujar Ketua Komisi C, Tofani Dwi Arieyanto, Selasa 14 Maret 2023.
Para pedagang nakal ini ingin meraup untung lebih banyak dengan menjual durian yang tidak layak kepada pengguna jalan di sekitaran pantura Kandeman.
Biasanya mereka menjual durian dengan harga yang sangat murah. Beberapa durian sudah diikat rapih menggunakan tali rafia merah, sehingga pembeli tidak bisa memilih.
"Mayoritas dari mereka berasal dari Desa Kandeman, Kecamatan Kandeman dan sebagian lainnya dari daerah sekitarnya. Komisi C DPRD Batang bersama Camat Kandeman dan perangkat desa pernah memanggil kelompok pedagang durian untuk pembinaan," ungkapnya.
Baca Juga: Awas! Bagaimana Tradisi Padusan Jelang Ramadhan dalam Hukum Islam, Begini Penjelasan Ustadz M Abduh Tuasikal
Lanjutnya, dari total 25 pedagang yang dipanggil, mereka pun mengakui kulakan durian BS (cacat) yang berharga murah.
Artikel Terkait
Pesta Ratusan Durian di GOR Bahurekso Kendal Diserbu Warga
Dampak Cuaca Ekstrem, Durian di Kota Semarang Diprediksi Bakal Terasa Hambar
Cuaca Ekstrem Bukan Kendala, Dispertan Percaya Durian Semarang Berkualitas Baik
Durian Kebongembong, Murah tetapi Rasa Tidak Kalah Dengan Musangking
Dispaperta Batang Bakal Sertifikasi Durian Lokal Kualitas Unggul, Harganya Pas di Kantong