BATANG, AYOSEMARANG.COM - Suasana ceria tampak tersirat di wajah puluhan ibu-ibu kelompok dasa wisma PKK Perum Pesona Griya RT 04 RW 10 Kelurahan Kauman, Kecamatan/Kabupaten Batang saat akan mengikuti river tubing secara gratis di Desa Wisata (Deswita) Pandansari Kecamatan Warungasem.
Tampak pula bapak-bapak yang ikut repot menggandeng sang buah hati mengikuti kegiatan yang di balut family gathering, sekaligus halal bihalal hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Kegiatan kelompok keluarga yang mengatas namakan Dawis Ilmo atau dasa wisma Blok I L M dan O itu, untuk menjalim silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antartetangga.
Baca Juga: Laba Tahun 2022 Capai Rp1,2 Miliar, Penjabat Bupati Batang Apresiasi Kinerja Bank BPR Bapera Batang
Mereka, terlihat sangat menikmati indahnya sawah yang masih hijau dan bermain air menyusuri sungai yang jernih. Deswita juga aman bagi anak-anak, karena dilengkapi dengan peralatan keselamatan seperti pelampung, tutup kepala dan sepatu.
"Alhamdulillah tahun ini dawis kita bisa piknik sambil halal bihalal secara gratis, meskipun pikniknya deket tapi rahat (nyaman). Mereka juga terlihat bahagia," kata Ketua Dawis Ilmo, Nita Kristina saat ditemui di Deswita Pandansari Warungasem, Minggu 7 Mei 2023.
Piknik yang menyertakan semua anggota keluraga kata Dia, tidak memungut biaya sepeser pun. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan menggunakan siswa hasil usaha (SHU) Koperasi Dawis Ilmo.
Baca Juga: Spek Gahar Oppo Reno 8T 5G Mumpuni Melibas Game Berat Berkat Prosesor Ngebut, Cuma Segini Harganya
"Yo kita ibu-ibukan punya SHU Koperasi simpan pinjam sekitar Rp,1,6 juta dan uang kas Rp1,6 juta. Lalu, kurangnya kita mintakan uang khas bapak-bapak. Total semua biaya menghabiskan sekitar Rp6 juta, Alhamdullilah semua senang dan menikmati," ungkap Nita, istri Kepala Kelurahan Proyonanggan Utara, Surya Sujana.
Sementara itu, Ketua RT O4 RW 10 Perum Pesona Griya Batang Kelurahan Kauman, Slamet Priyadi, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Dawis Ilmo.
"Saya apresiasi dan semoga ini bisa menjadi contoh Dawis lainya, untuk menjaga kekompakan dan guyub rukun," Slamet Priyadi.
Di perumahan, lanjutnya, tidak simua tetangga sebelah rumah itu tahu. Karena hidup di sebuah perumahan dikesankan individualis atau mementingkan diri sendiri.
"Oleh karena itu, melalui kegiatan ini semoga tambah lagi peduli dengan lingkungan rumah. Dan jangan sampai tetangga sebelah rumah sakit, kita tidak tahu. Bahkan tidak saling kenal dan bertegur sapa,"jelasnya.