AYOSEMARANG.COM -- Tinggal beberapa hari lagi tepatnya nanti pada tanggal 1 Juni bangsa Indonesia akan memperingati hari lahir dasar negaranya yang dikenal dengan Pancasila.
Pancasila yang hingga saat ini dijadikan dasar negara Republik Indonesia ini ternyata digagas oleh seorang sarjana teknik sipil yang bernama Soekarno.
Selain dikenal sebagai penggagas Pancasila ternyata Soekarno juga merupakan Proklamator kemerdekaan Indonesia dan sekaligus presiden pertama di negara kepulauan terbesar di dunia ini.
Baca Juga: Biografi dan Pemikiran Tan Malaka hingga Hubunganya dengan Soekarno
Soekarno dilahirkan di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama kecil bernama Koesno Sosrodihardjo perubahan nama ini disaat usianya 11 tahun karena sakit-sakitan kala itu.
Koesno Sosrodihardjo anak yang lahir pada masa kolonialisme dan merupakan putra dari pasangan ayah Raden Soekemi dan Ibu Ida Ayu Nyoman Rai.
Raden Soekemi merupakan guru sekolah dasar pribumi di Singaraja- Bali dan dari sinilah awal pertemuannya dengan Ida Ayu Nyoman Rai seorang putri bangsawan Bali.
Mereka kemudian menikah dan dikaruniakan 2 orang anak yang pertama perempuan yang dinamakan Soekarmini dan yang kedua laki-laki Koesno yang nantinya berubah nama menjadi Soekarno.
Baca Juga: Honda Amaze 2023 Makin Gokil dengan Desain Super Ramping? Ternyata Ini Kelebihan Desain Amaze Terbaru!
Pada masa kecilnya Soekarno sempat tinggal di Tulungagung - Jawa Timur bersama kakeknya yang bernama Raden Hardjokromo dan sempat mengenyam pendidikan di sana.
Namun akhirnya pendidikannya dilanjutkan di Eerste Inlandse School Mojokerto mengikuti orang tuanya yang berpindah tugas di wilayah bekas kotaraja Majapahit ini.
Eerste Inlandse School yang tak lain adalah sekolah tempat ayahnya mengajar merupakan sekolah dasar untuk anak pribumi atau bumiputera.
Pada Juni 1911 Soekarno kemudian pindah sekolah ke Europeesche Lagere School atau disingkat ELS yang merupakan sekolah dasar untuk anak-anak keturunan Eropa dan Bangsawan pribumi.
Baca Juga: Jogging Olahraga Murah yang Memiliki 5 Manfaat Tidak Murahan
Setelah menyelesaikan pendidikannya di ELS Soekarno melanjutkan ke HBS atau Hogere Burger School di Surabaya pada tahun 1915 yang merupakan sekolah lanjutan tingkat menengah di masa kolonial.
Selama di HBS Surabaya ini Soekarno tinggal di kediaman sahabat ayahnya yang bernama HOS. Tjokroaminoto seorang tokoh pergerakan dan sekaligus pendiri Sarekat Islam.