AYOSEMARANG.COM -- Tan Malaka adalah seorang tokoh nasionalis Indonesia yang lahir pada tahun 1897 di Sumatera Barat. Ia dikenal dengan pemikiran Marxis, dan revolusioner anti-kolonial Indonesia.
Tan Malaka terlibat dalam gerakan nasionalis pada awal abad ke-20. Bukan hanya itu, ia dikenal karena advokasi ide-ide sosialis radikal dan kritiknya terhadap institusi politik dan budaya tradisional Indonesia.
Tan Malaka juga merupakan seorang penulis produktif, menerbitkan banyak karya tentang politik, ekonomi, dan sejarah. Buku terkenalnya adalah "Madilog", yang merupakan sebuah tratise filsafat yang menjelajahi hubungan dialektis antara materialisme dan idealisme.
Baca Juga: Hari Lahir Tan Malaka 2 Juni 1897, Tokoh Pergerakan Nasional Indonesia
Selama Perang Dunia II, Tan Malaka menjadi pemimpin dalam gerakan kemerdekaan Indonesia dan membantu mengorganisir perlawanan terhadap pendudukan Jepang di Indonesia.
Setelah perang, ia terus memainkan peran aktif dalam politik Indonesia, memperjuangkan reformasi sosialis dan pendirian pemerintahan demokratis.
Meskipun telah banyak kontribusinya pada Indonesia, Tan Malaka dianggap sebagai tokoh yang penuh kontroversial oleh banyak orang dalam pemerintahan Indonesia pasca-kemerdekaan.
Baca Juga: Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI Bertepatan dengan Ramadhan, Apa Menu Sahur Soekarno Hatta?
Hubungan Tan Malaka dan Soekarno
Tan Malaka dan Soekarno adalah dua tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tan Malaka adalah seorang revolusioner dan teoretikus sosialis yang aktif dalam gerakan kemerdekaan Indonesia, sedangkan Soekarno adalah seorang pemimpin nasionalis yang menjadi Presiden pertama Indonesia.
Tan Malaka dan Soekarno pernah bersama-sama dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda.
Tan Malaka adalah salah satu dari sedikit tokoh yang mendorong Soekarno untuk membentuk Partai Nasional Indonesia pada tahun 1927, yang kemudian menjadi basis untuk gerakan nasionalis Indonesia.
Baca Juga: KIP Kuliah Sudah Dibuka, Begini Proses Pencairan Dana Bantuan Melalui Bank
Namun, hubungan antara Tan Malaka dan Soekarno pada akhirnya menjadi renggang pada saat Tan Malaka bersama dan tokoh lainya dianggap berupaya mengkudeta pemeritahan saat itu, Tan Malaka mencoba untuk memobilisasi massa untuk mengambil alih pemerintahan dari Soekarno. Usaha ini gagal dan Tan Malaka kemudian ditangkap dan dipenjarakan. Adapun ia meninggal dunia pada 1949.