BATANG, AYOSEMARANG.COM- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) telah merayakan kesuksesan pelatihan pengembangan kapasitas SDM dan uji sertifikasi kompetensi di bidang pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Batang. Acara tersebut diikuti oleh 30 UMKM yang bergerak dalam pengolahan hasil perikanan di wilayah tersebut.
Imam Sujarwo, analis kebijakan ahli madya KemenKopUKM, menjelaskan, "Pelatihan ini sangat penting dalam meningkatkan kemampuan UMKM dalam mengelola usaha dari bahan baku ikan." Para peserta mendapatkan teori dan praktik tentang pengolahan ikan serta menjalani uji sertifikasi agar mendapatkan keahlian standar dan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Hal ini diharapkan dapat membantu para pelaku usaha dalam pengembangan dan peningkatan kualitas produk mereka.
Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, turut memberikan apresiasi terhadap UMKM Batang dalam mengolah produk hasil perikanan.
"Produk olahan ikan mereka sudah sangat baik dan layak untuk dipasarkan, bahkan tidak kalah dengan produk olahan ikan di supermarket," ungkapnya.
Ia berharap para peserta pelatihan dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan sehingga dapat membantu memperkuat dan mengembangkan bisnis mereka.
Dengan adanya pelatihan dan pendampingan intensif dari pihak Kementerian, diharapkan UMKM Batang mampu meningkatkan omsetnya hingga Rp15 juta per bulan dalam jangka waktu satu tahun.
Hal ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah di daerah tersebut serta berkontribusi dalam memajukan sektor perikanan lokal.
Plt Kepala Dinas Perindustrian Perindag Koperasi dan UKM Batang, Triossy Juniarto, menyampaikan bahwa di Kabupaten Batang terdapat 26 ribu UMKM.
Kegiatan pelatihan oleh makanan bagi UMKM akan berkelanjutan di berbagai kecamatan sebagai upaya mengurangi kemiskinan ekstrem.
"Ada sumber pembiayaan dari Kementrian langsung nanti juga kita punya DAK punya pemda Batang yang akan dilaksanakan di dua Kecamatan Blado dan Bawang yang menargetkan 80 peserta," ungkapnya.
Anggaran pelatihan berasal dari dana alokasi khusus di APBD 2024 yang dilaksanakan Disperindagkop dan UKM sebanyak Rp 606 706 000.