regional

Masuki Triwulan Kedua 2024, Ratusan Pekerja di Jateng Terdampak karena 3 Perusahaan Tutup dan 59 Berselisih PHK

Kamis, 6 Juni 2024 | 20:28 WIB
Perwakilan buruh saat unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jateng. Triwulan kedua, ratusan pekerja sudah terkena dampak penutupan perusahaan dan perselisihan PHK. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Baca Juga: 7 Keutamaan Ibadah Kurban Hari Raya Iduladha, Subhanallah Nomor 3 Penuh Makna

"Saya selalu menyampaikan PHK itu langkah terakhir yang harus diambil ketika tidak ada langkah akhir yang bisa dijalankan," pungkasnya.

Sementara dari Erry Dyah Nurhidayah Kepala Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Disnakertrans Prov Jateng, secara detail menjelaskan data di tahun 2023 tadi adalah bawaan dari tahun 2020 yang baru kelar.

Pasalnya Covid-19 turut memiliki dampak besar dan efek perselisihannya baru bisa selesai di tahun 2023 sehingga mempengaruhi jumlah.

Kemudian Erry menuturkan, perusahaan yang paling banyak melakukan PHK di sektor garmen, tekstil dan kayu.

Namun, Erry menggarisbawahi bukan berarti tiga sektor itu rentan melainkan karena kondisi.

Baca Juga: Frank & Co Semarang Tambah Cabang di Queens City Mall, Menyediakan Berlian Spesial dalam Perayaan 28 Tahun

"Bukan paling rentan ya. Ini karena kondisi. Kondisi sekarang kaitannya dengan garmen, tekstil sudah nggak bagus ketika Covid. Covid permintaan dari luar negeri, menurun. Efek Covid belum hilang sama sekali. Efeknya sampai 2023," jelasnya.

Sedangkan di tahun 2023, wilayah yang paling banyak punya permasalahan PHK adalah di Kendal kemudian kedua di Temanggung.

"Lalu untuk tahun 2024, perselisihan PHK di banyak Semarang, Kabupaten Kudus dan Kendal," tandasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB