regional

PKD Batang Hidupkan Kembali Musik Keroncong, Prajanada Curi Perhatian Penonton

Selasa, 3 Desember 2024 | 13:41 WIB
Kelompok musik keroncong Prajanada di Pekan Kebudayaan Daerah 2024. (Istimewa)

BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Gema musik keroncong yang nyaris terlupakan kembali menggema di Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Kabupaten Batang, Senin 2 Desember 2024, malam.

Acara yang digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang ini menjadi ajang untuk menghidupkan kembali budaya leluhur, terutama di kalangan generasi muda.

Salah satu penampil yang mencuri perhatian adalah Perkumpulan Seni Musik Keroncong "Prajanada". Grup musik yang telah melintasi tiga generasi ini lahir dari inisiatif para senior Pegawai Pemda Kabupaten Batang pada tahun 1970.

Baca Juga: Fakta Baru! Aipda Robig Sengaja Tembak Siswa SMK Bukan Bubarkan Tawuran Tapi Karena Kejadian Ini

“Awalnya, personel kami sebagian besar adalah aparat pemerintah daerah. Namun, seiring waktu, terjadi pasang surut karena pensiun dan berbagai hal lainnya,” ungkap Sutadi, Pembina Musik Keroncong Prajanada, usai membawakan lagu dalam pagelaran tersebut.

Setelah sempat vakum, pada tahun 1998 Prajanada bangkit kembali dengan perpaduan anggota senior dan generasi kedua. Kini, memasuki generasi ketiga, grup ini melibatkan para generasi muda untuk terus melestarikan musik keroncong.

Sutadi menegaskan pentingnya regenerasi dalam menjaga eksistensi keroncong.

“Kami berharap generasi muda dapat ikut menguri-uri budaya ini, sehingga musik keroncong tidak hanya lestari tetapi juga berkembang sesuai zaman,” katanya penuh harap.

Baca Juga: KPU Kendal Mulai Rekapitulasi Suara Pilgub dan Pilbup

Prajanada sendiri memiliki jejak prestasi gemilang, termasuk meraih Juara II dan Juara III pada ajang lomba keroncong tingkat Jawa Tengah. Namun, bagi Sutadi, penghargaan terbesar adalah melihat musik keroncong tetap hidup di hati masyarakat.

Yulianto, Direktur Utama Perumda Air Minum (PUDAM) Sendang Kamulyan Batang sekaligus pimpinan Prajanada, turut mengapresiasi digelarnya PKD. Ia menilai acara ini sebagai langkah penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui seni dan budaya.

“Di sepanjang Pantura, mulai dari Jepara hingga Brebes, grup musik keroncong seperti kami sangat jarang. Hanya Pekalongan dan Batang yang masih mempertahankannya. Dengan adanya PKD, generasi muda yang belum mengenal keroncong bisa mulai menyukai musik ini,” ujar Yulianto.

Baca Juga: Berlaku 1 Januari! Perhitungan UMK Kendal 2025 Jika Upah Minimum Naik 6,5 Persen

Lebih lanjut, Yulianto mendorong kolaborasi antara musik keroncong dengan genre-genre populer.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB