BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Prestasi membanggakan diukir siswa-siswi SMAN 2 Batang dengan menjadi juara umum pada Asian Law Student’s Assosiation (ALSA) English Festival.
Kejuaraan yang digagas unit kegiatan mahasiswa (UKM) Fakultas Hukum Universitas Diponegero Semarang itu, sudah berlangsung selama 11 tahun untuk mengenalkan keberadaannya bagi pelajar SMA Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan wilayah lain di Pulau Jawa.
Prestasi itu diraih oleh 4 pelajar kelas X-XII yaitu Tanaya Mardiah Wijayanti, Nicolas Ananda, Hisyam Hibatul Azizi dan Figo Pandu Satria.
Baca Juga: Catat ! Ini Gejala Terkena Virus Varian Omicron
Guru bahasa Inggris, Arie Laksmie Dewie mengatakan, setiap tahunnya 10 pelajar SMA mengikuti festival tersebut, untuk beberapa cabang perlombaan, di antaranya spelling bee (mengeja abjad bahasa Inggris), megamind (cerdas cermat bahasa Inggris), newscasting (membaca berita berbahasa Inggris).
“Anak didik saya lolos untuk megamind juara 1 dan spelling bee juara 2. Sempat tiga kali belum berhasil, namun akhirnya di tahun keempat mengikuti festival tersebut, alhamdulillah meraih juara umum dan trofi bergilir,” terangnya, saat ditemui di ruang laboratorium, SMAN 2 Kabupaten Batang, Selasa 7 Desember 2021.
Selama satu bulan secara khusus mendapat bimbingan dan pendampingan dari para guru bahasa Inggris, baik secara daring maupun luring.
“Target kami ke depan perwakilan yang dikirim bisa meraih tiga besar, sehingga bisa mempertahankan prestasi juara umum,” tegasnya.
Ia mengharapkan, di jenjang pendidikan berikutnya, mereka akan memperoleh akses kemudahan ketika mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SBMPTN), melalui piagam dan prestasi yang telah diraih.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Dosen Unsri Jadi Tersangka Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi
Prestasi yang diraih juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), salah satu yang dimungkinkan menjadi penerjemah atau bahkan profesi lain yang lebih menjanjikan.
Salah satu siswa, Nicolas Ananda mengutarakan, tertarik mempelajari bahasa Inggris lebih dalam karena dukungan kedua orang tua. Termasuk berprestasi di segala perlombaan yang bernuansakan bahasa Inggris.
“Kami tidak menyangka bakal jadi pemenang pertama karena niat awalnya untuk mengasah kemampuan dalam berbahasa Inggris. Dan ternyata menang, yang merupakam hasil perjuangan bersama selama sebulan berlatih,” sanjungnya.