BATANG, AYOSEMARANG.COM- Bupati Batang Wihaji menyatakan eksistensi pemerintah daerah terhadap kawasan industri terpadu Batang (KITB) masih sesuai tugas pokok dan fungsinya.
"Kita masih on the track, karena semua investor selalu berkominikasi baik. Kita punya namanya pintu perizinan, semunya dilayani dengan baik, cepat, mudah, transparan dan sesuai regulasi," kata Wihaji, ditemui usai penandatangan nota kerjasama dengan Direktur PTPN IX, Kamis 20 Januari 2022.
Politisi Golkar itu juga menyebutkan, KITB menjadi salah satu kawasan industri di Indonesia yang digadang gadang pemerintah pusat untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Rehabilitasi Perkebunan Kakao di Batang Tunjukkan Hasil Positif
"Sesuai perintah Presiden Joko Widodo bahwa semangatnya KITB untuk cipta lapangan kerja. Oleh karena itu, kita support habis bersama untuk merah putih," ungkap Wihaji.
Hadirnya KITB, kata dia, akan merubah perekonomian Kabupaten Batang. Simpul ekonomi akan berputar sangat cepat karena akan hadir perusahaan - perusahaan. Tentunya hadir pula tenega kerja yang prediksinya lima tahun kedepan bisa mencapai ratusan ribu orang.
"Saya kira secara otomatis ekonomi tumbuh, karena ada tenant, ada pekerjaan, uang akan berputar yang secara otomatis daya beli pasti ada dan pasti ekonomi akan tumbuh," ungkap Wihaji.
Baca Juga: MGMP IPS SMP Kabupaten Batang Lakukan Reorganisasi Kepengurusan
Pemkab Batang pun terus melakukan persiapan sumber daya manusianya agar masyarakat Batang tidak jadi penonton. Karena akan ada turunan bisnis baru guna mencukupi kebutuhan industri dan masyarakat KITB.
"Kita sudah memiliki balai latihan kerja. Ini untuk persiapan tenaga kerja sesuai kebutuhan bisnis industri di KITB. Nantinya semua perusahaan akan memgambil tenaga kerja melalui sistem aplikasi Batang Karier yang di miliki Pemkab," jelasnya.
Baca Juga: Perpanjangan Pembangunan Islamic Center Batang Tahap I, DPUPR Yakin Selesai Akhir Januari 2022.
Sementara itu, Direktur PTPN IX, Dodik Ristiawan yang juga mentan jajaran direksi PT KITB mengatakan, ada sekitar 6 investor yang sudah masuk KITB. Semuanya itu foreign direct investment (FDI) atau penanam modal asing PMA.
Perusahaan itu bergerak di bidang tinta, alumunium, keramik, pipa, dan kaca dengan asal negara diantaranya Belanda, Korea, dan China.
"Kalau nilai investasi saya kurang hafal. Tapi kira - kira sudah ada enam investor semunya FDI yang sudah eksis di area 450 hektar. Dengan kebutihan tenga kerjanya di kisaran 2000 keatas,"tukasnya.