AYOSEMARANG.COM -- Gerhana matahari ataupun bulan adalah satu fenomena alam yang siklus kejadiannya terjeda dengan waktu yang relatif lama.
Selain jeda yang lama juga belum tentu bisa disaksikan dari semua tempat, serta usia manusia mampu menemui 2 kali atau lebih peristiwa itu.
Oleh sebab itulah gerhana bulan yang terjadi tadi malam, Selasa, 8/11/2022, menjadi satu kejadian alam yang cukup menyita perhatian orang.
Baca Juga: Setelah Gerhana Bulan Apakah Ada Dampaknya terhadap Ibu Hamil? Begini Penjelasan Seputar Mitos Ini
Dalam menyongsong kedatangannya pun bermacam-macam, ada yang secara religius menjalankan ritual keagamaan sesuai ajaran masing-masing.
Ada pula yang menyongsong dengan adat dan budaya yang beraneka ragam, yang terkadang dibumbui dengan mitos-mitos tertentu.
Beberapa cara orang untuk menyongsong gerhana ini, sudah menjadi hal yang lumrah untuk didengar dan disaksikan. Namun jarang ada orang yang mengamati reaksi hewan pada kejadian ini.
Ternyata di dunia burung ada fakta yang terjadi saat gerhana bulan, di antaranya adalah dengan menurunkan level terbangnya saat gerhana bulan terjadi.
Baca Juga: Green Pino Ikan Jenis Arwana yang Murah, Namun Tetap Indah dan Menarik
Ada beberapa spesies burung yang terbang dan mencari mangsa di malam hari, di antaranya adalah walet hitam. Burung ini adalah jenis burung pemangsa serangga terbang.
Dia akan terbang tinggi pada saat bulan purnama, hal ini disebabkan karena mangsa yang menjadi sasarannya akan lebih terlihat, sehingga memudahkan mereka untuk mendapatkan mangsanya.
Pada saat terjadi gerhana bulan dia akan segera menurunkan ketinggian terbangnya pada level tertentu dan akan bertahan disitu hingga gerhana bulan berakhir.
Fenomena ini kadang dijadikan patokan bagi manusia, saat mata tidak bisa menyaksikan secara visual, kejadian gerhana bulan karena terhalang awan atau lainnya.
Baca Juga: 10 Tanda Stres dan 2 Strategi Pengendaliannya, Kenali Diri Jangan sampai Depresi