DFW Indonesia dan Nelayan Kota Tegal Berkomitmen Jaga Laut dari Sampah Plastik

photo author
- Kamis, 9 Desember 2021 | 15:32 WIB
DFW dan Nelayan Kota Tegal berkomitmen jaga laut dari sampah plasti melalui deklarasi satu kapal satu karung sampah, Kamis 9 Desember 2021 (Lilisnawati/Ayosemarang.com)
DFW dan Nelayan Kota Tegal berkomitmen jaga laut dari sampah plasti melalui deklarasi satu kapal satu karung sampah, Kamis 9 Desember 2021 (Lilisnawati/Ayosemarang.com)

TEGAL, AYOSEMARANG.COM-- Destructive Fishing Watch atau DFW Indonesia menggelar Whorksop Aksi dan Inisiatif Penangan Sampah Plastik di Laut sebagai Solusi Ekonomi Sirkular di Primebiz Hotel Tegal, Kamis 9 Desember 2021.

Whorksop tersebut merupakan salah satu komitmen DFW Indonesia untuk mewujudkan kawasan laut bebas dari pencemaran sampah plastik.

DFW Indonesia itu sendiri merupakan organisasi non-pemerintah yang berfokus pada isu pesisir dan laut yang ditunjuk sebagai salah satu mitra Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dengan dukungan Uni Eropa serta Kementerian Federal Jerman.

Baca Juga: Temukan 9 Potensi Maladministrasi Pengelolaan Nelayan Tradisional, Ini Langkah Ombudsman Jawa Tengah

Mereka dipercaya untuk melaksanakan pilot project Program Pelabuhan Perikanan Bersih di Pelabuhan Perikanan Pesisir atau PPP Tegalsari, Kota Tegal.

Tujuannya, untuk mengurangi sampah plastik sebagai bahan pencemar di laut dengan pendekatan berbasis kawasan pelabuhan perikanan.

Dalam kesempatan itu, perwakilan nelayan yang terdiri dari juragan kapal, nahkoda dan ABK mendeklaraikan gerakan satu kapal satu karung sampah. Artinya, satu kapal yang pulang melaut wajib membawa sampah-sampah perbekalan.

Baca Juga: Ratusan Nelayan Batang Andalkan Surat Rekomendasi Dapatkan Solar 

Koordinator Program DFW Indonesia, Hartono mengatakan, program yang saat ini tengah digagas diharapkan dapat mengurangi sampah plastik di laut, khususnya sampah dari aktivitas kapal perikanan.

"Berdasarkan hasil studi kami, kontribusi sampah di laut dari aktivitas kapal perikanan cukup signifikan. Ada sekitar 10 kilogram sampah yang dibuang ke laut dari masing-masing kapal yang melaut," ujarnya.

Dengan begitu, melalui whorksop dan deklarasi tersebut dapat mengubah pola hidup masyarakat nelayan untuk lebih peduli terhadap laut.

Baca Juga: 431 Nelayan di Kendal Dibantu 200 Liter Solar Bersubsidi

Sementara tokoh nelayan Kota Tegal, Tambari Gustam mengungkapkan, dirinya bersama perwakilan nelayan Kota Tegal sangat menyambut baik dengan adanya gerakan satu kapal satu karung sampah.

"Kami mendukung penuh gerakan ini. Kami paguyuban nelayan Kota Tegal akan berkomitmen untuk saling menjaga laut agar selalu bersih. Khusunya sampah platik. Jadi setiap kapal melaut, mereka harus membawa sampahnya kembali ke darat," ucapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lilisnawati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X