SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Pada liburan Nataru 2021, pemerintah melakukan pengetatan dan pengawasan terhadap mobilitas masyarakat, seiring dengan penerapan PPKM sesuai dengan asesmen yang berlaku di tiap daerah.
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting menjelaskan, meski persiapan kebijakan guna mengatur mobilitas masyarakat selama Nataru telah dimulai sejak sebelumnya, namun pemerintah menerapkan kebijakan sesuai situasi terakhir.
Pembahasan terkait kebijakan mobilitas masyarakat selama Nataru tersebut disampaikannya dalam Dialog Media Center Forum Merdeka Barat (FMB9) - KPCPEN, belum lama ini.
Baca Juga: Kumpulkan Komunitas Media Sosial, Ini Wejangan Satlantas Polres Batang dan Diskominfo
Kebijakan gas dan rem, ujarnya, diterapkan juga pada Nataru, agar pemulihan berbagai sektor berjalan bersama.
“Pemerintah lakukan penyesuaian (kebijakan) agar pemulihan kesehatan, ekonomi, sosial budaya bisa tetap berimbang, sehingga tata kelola pengendalian pandemi dapat berjalan baik,” tuturnya.
Ia mengatakan, pengamatan situasi akan terus berlangsung. Kondisi pandemi dinamis tergantung bagaimana mengelolanya.
Karena itu, dokumen terkait pengendalian Covid-19 juga selalu berubah dan dinamis, sesuai perkembangan di dalam maupun luar negeri.
Pada Nataru kali ini, ujar Alex, pemerintah melakukan pengendalian dan pengawasan, bukan penyekatan.
Diharapkan, masyarakat dapat membangun kewaspadaan dan mengukur prioritas dalam rangka melindungi diri sendiri dan mencegah penularan.
Dalam penyampaian komunikasi risiko, Alex menganggap masyarakat juga harus memahami strategi penanganan pandemi yang disiapkan pemerintah, yakni deteksi, pencegahan, dan respon.
Upaya tersebut telah disiapkan pemerintah dari hulu ke hilir, sedangkan masyarakat diminta berperan aktif untuk mendukung pelaksanaannya agar pandemi semakin terkendali.
Baca Juga: Amankan Aksi Unjuk Rasa Buruh di Semarang, Polisi Ajak Demonstran Berjoget
“Kalau kita masih menularkan, terinfeksi, maka mutasi juga masih berjalan terus,” tandas Alex.