Begini Cerita Si Enthit yang Ditampilkan SDN Dempet 1 Lewat Koreografi Tarian

photo author
- Minggu, 12 Desember 2021 | 15:18 WIB
Tampilan tari si enthit oleh SDN Dempet 1 (dok)
Tampilan tari si enthit oleh SDN Dempet 1 (dok)

DEMAK, AYOSEMARANG.COM -- Koreografi cerita rakyat Indonesia si Enthit melalui tarian ditampilkan SDN Dempet 1 di Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) belum lama ini.

Seniman Demak pembimbing SDN Dempet 1, Ayuk Pitri Kumaidah menuturkan, bahwa cerita rakyat Indonesia si Enthit merupakan Panji Asmara Bangun yang menyamar menjadi laki-laki buruk rupa dengan cara bicara yang bindeng. Ia kemudian meninggalkan istrinya Sang Dyah Ayu Kirana demi menyelamatkan Desa Banjarsari yang penuh kejahatan.

“Karena Panji Asmara Bangun meninggalkan istrinya tanpa pesan, Sang Dyah Ayu sangat bersedih sehingga tidak mau makan dan tidak mau minum sampai-sampai badannya kurus. Itulah tadi cerita rakyat Indonesia si Enthit,” jelasnya.

Baca Juga: Kecewa dengan Permainan, Komisaris PSIS Semarang: Permainan Terburuk Sepanjang Separuh Kompetisi!

Sang adik, Ragil Kuning, lanjutnya, yang merasa tidak tega dengan kondisi kakaknya, Sang Dyah Ayu bertekad untuk mencari Panji Asmara Bangun sampai ke ujung dunia.

Singkat cerita, Ragil Kuning bertemu dengan si Enthit di Desa Banjarsari tanpa mengetahui bahwa itu adalah sosok yang dicarinya.

“Pada suatu peristiwa, si Enthit terkena senjata cundrik sakti yang kemudian memgubahnya kembali menjadi Panji Asmara Bangun,” paparnya.

Terkait pertunjukkan tari tersebut, ia menjelaskan koreografi karya yang ditampilkan di Halaman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak tersebut merupakan buatannya sendiri.

“Saya menyiapkan karya tari Enthit ini selama 4 bulan,” katanya.

Ia melanjutkan, karya tari yang ia tampilkan tersebut sebenarnya pernah disajikan juga oleh SMKN Sayung Demak dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan berhasil menyabet juara tiga.

Baca Juga: Segera Klaim Sebelum Hangus! Kode Redeem ML Mobile Legends Minggu 12 Desember 2021

“Dan saya berfikir apa salahnya jika tari Enthit yang saya ciptakan dulu, saya tampilkan kembali oleh anak-anak SD. Mungkin jadi lebih lucu, jadi saya ambil karya tari ini,” ungkapnya.

Seniman asal Desa Tuwang, Kecamatan Karanganyar, Demak tersebut mengaku tidak mendapati kesulitan dalam pelatihan yang diberikan. Menurutnya, anak didik di bawah binaannya juga memiliki kompetensi untuk menyerap materi secara cepat.

“Mereka juga adalah anak-anak yang lucu-lucu, imut-imut, pokoknya pembelajarannya sangat asyik,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X