Rehabilitasi SDN Wonosegoro 02 Gagal, Bupati Batang Wihaji Minta Maaf

photo author
- Kamis, 17 Februari 2022 | 14:27 WIB
Proyek rehabilitasi SDN Wonosegoro 2 Kecamatan Bandar hingga batas akhir kontrak belum selesai.  Foto: Muslihun kontributor Batang
Proyek rehabilitasi SDN Wonosegoro 2 Kecamatan Bandar hingga batas akhir kontrak belum selesai. Foto: Muslihun kontributor Batang

BATANG, AYOSEMARANG.COM- Bupati Batang Wihaji bertangungjawab atas ketidaknyamanan pembelajaran siswa SDN Wonosegoro 02 Kecamatan Bandar, atas gagalnya rehabilitasi sekolah tersebut oleh pihak Kontraktor.

"Saya atas nama Bupati Batang meminta maaf atas ketidak nyaman dalam proses belajar, karena gagalnya rehabilitasi SDN Wonosegoro oleh pihak kontraktor," katanya

Bupati juga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk merumuskan agar proses belajar mengajar tetap berlangsung nyaman, walaupun harus mengungsi di Madin Desa Wonosegoro.

Baca Juga: Peringati HPN, PJU Polres Batang Silatutahmi di Wisma PWI Kabupaten Batang

"Anak - anak tetap sekolah, orang tua juga harus diajak ngomong dan dijelaskan secara sejujurnya. Kita akan melakukan langkah - langkah berikutnya. Kami akan bertanggungjawab," jelas Wihaji.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang Achmad Taufiq memperkirakan persentase hasil rehabilitasi sekolah turun drastis. Hal itu dilihat dari beberapa aspek. Mulai spesifikasi hingga imbas pengerjaan.

"Tim teknis dan konsultan pengawas itu memperhitungkan ke depannya. Kalau misalnya material itu terpasang tapi tidak berfungsi dan nantinya akan merusak struktur lainnya ya tidak dihitung. Kami pakai perhitungan yang logis," kata Taufiq.

Baca Juga: Heboh di Batang, Tagihan PDAM hingga Rp 6 Juta Sebulan, Gegara Kebocoran Pipa

Ia menjelaskan bahwa opname proyek rehabilitasi lima sekolah belum selesai. Kontraktor pemenang lelang, CV Amelia Rahman dari Cimahi, Jawa Barat belum bisa datang.

Mereka beralasan sedang sakit. Walau demikian pihaknya memastikan, perhitungan konsultan dengan tim teknis masih sangat kecil persentase pembangunannya. Kurang dari 30 persen.

"Saya sudah tekankan, secepat mungkin harus ada keputusan perhitungan opnamenya. Kami evaluasi bareng-bareng," tegasnya.

Baca Juga: Hadiri Pelatihan Guru Penggerak, Ini Pesan Bupati Batang Wihaji

Rehab lima sekolah yang dikerjakan CV Amelia Rahman itu dipastikan tidak selesai 100 persen. Sekolahan tersebut adalah SDN Depok 2, SDN Jambangan 2, SDN Pejambon, SDN Plelen 1, dan SDN Wonosegoro 2. Kondisi terparah dialami SDN Wonosegoro 2. Kondisi bangunannya kini terbengkalai tanpa atap. Nilai kontrak proyek tersebut mulai Rp 500 juta hingga Rp 800 juta, dengan total mencapai Rp 3 miliar.

Siswa yang menjadi korban kontraktor kini belum bisa sepenuhnya belajar di kelas. Hanya tiga sekolah yang ruang kelasnya sudah diperbolehkan dipakai. Yaitu SDN Pejambon, SDN Depok 2, dan SDN Plelen 1.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Akbar Hari Mukti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X