SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Dalam Islam, mandi wajib atau junub memiliki aturan dan tata cara khusus. Apakah mandi junub harus keramas?
Diketahui, mandi junub menjadi perkara yang diharuskan ketika seorang muslim sedang berhadas besar.
Penyebab seorang muslim harus mandi junub beragam, bisa karena haid, keluar sperma, berhubungan intim, ataupun melahirkan.
Baca Juga: Mandi Junub Kesiangan Usai Berhubungan Intim, Puasa Batal?
Berikut penjelasan untuk menjawab rasa penasaran mengenai apakah mandi junub harus keramas?
Keramas merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk mencuci rambut dengan menggunakan sampo.
Penggunaan sabun ataupun sampo saat mandi wajib tidak diperlukan. Sebab, hal ini tidak dijelaskan secara khusus dalam dalil shahih ataupun fatwa ulama kitab kajian fiqih.
Dikutip dari ceramah Buya Yahya dalam kanal YouTube Al-Bahjah, menyatakan bahwa sampo tidak ada hubungannya dengan mandi junub.
Baca Juga: Niat dan Doa Mandi Junub Setelah Berhubungan Intim di Bulan Ramadhan
Buya Yahya juga mengatakan bahwa jika seluruh tubuh telah diguyur dengan air maka sudah sah mandi junubnya.
“Sampo itu tidak ada kaitannya dengan mandi wajib. Fungsi sampo untuk membersihkan, mandi wajib babnya beda. Jadi asal sudah mengguyur seluruh tubuh itu sudah sah mandi wajibnya,” ujarnya.
Hal ini juga diperkuat dengan hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa mandi junub hanya perlu menyirami rambutnya atau bagian kepalanya dengan air sebanyak tiga kali.
“Jika seorang perempuan mandi setelah melakukan hubungan seksual, maka tidak perlu baginya untuk melepaskan rambutnya. Cukup dia menuangkan air ke atas kepalanya tiga kali. Tapi, kalau dia mandi setelah selesai haid, maka dia harus melepas rambutnya,” (HR Muslim)
Baca Juga: Batas Waktu Mandi Junub Setelah Berhubungan Intim di Bulan Ramadhan