Dalam waktu yang bersamaan kuasa hukum dari pihak pelapor yaitu Brigadir J, yaitu Kamarudin Simajuntak menggungkap bahwa tidak adanya transparansi dari pihak penyidik terkait rekonstruksi.
Hal tersebut seperti yang telusuri oleh tim redaksi AyoSemarang.com bahwa Kamarudin Simanjuntak menyatakan kekewacewaannya terhadap pihak penyidik.
Kamarudin Simanjuntak menggungkap bahwa dirinya dan tim kuasa hukum dari Brigadir J ditolak tim penyidik untuk turut serta dalam rekonstruksi tersebut.
Tak hanya itu bahkan Kamarudin mengancam sudah melaporkan pengusirannya ke Presiden dan mengancam akan ada beberapa anggota polisi yang akan dipecat perihal tak ada transparansi dari penyidik Kasus Brigadir J tersebut.
Pihak dari Kamarudin Simajuntak mengungkapkan kekecewaannya dan menuntut adanya transparansi drai pihak penyidik terhadap pihak pelapor dari keluarga Brigadi J.
Dalam rekonstruksi kasus Brigadir J hari ini akan dilakukan sekitar 78 reka adegan.
Perlu diketahui semua tersangka dihadirkan dalam rekonstruksi hari ini di Jakarta adalah Ferdy Sambo, istrinya Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Maruf.
Para tersangka akan didampingi oleh pengacaranya masing-masing.
Sampai artikel ini ditulis, penyidik Bareskrim Polri masih berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) apakah juga perlu menghadirkan Bharada E secara langsung atau daring.
Dalam sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) pada 25 Agustus 2022 lalu, semua saksi dihadirkan ke ruang sidang kecuali Bharada E.
Karena menjadi justice collaborator dan berada dalam lindungan LPSK, Bharada E hanya dimintai keterangan secara daring.
Jika dalam proses rekonstruksi hari ini Bharada E juga hadir di lokasi maka ini akan menjadi pertemuan pertamanya dengan Ferdy Sambo setelah dirinya ditangkap.
