Sebelumnya Dedi sempat menyebut bahwa alat lie detector yang digunakan Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor Polri ini berasal dari Amerika.
Alat tersebut telah digunakan Polri sejak 2019. Dia mengklaim tingkat akurasinya mencapai 93 persen sehingga dapat dijadikan alat bukti tambahan dalam persidangan.
"Alat yang kita punya ini alat dari Amerika tahun 2019 dan tingkat akurasinya 93 persen," ungkapnya.
"Saya berkomunikasi dengan Puslabfor dan juga operator polygraph bahwa hasil polygraph atau lie detector itu adalah projusticia," imbuhnya.
Demikian informasi alasan Polri enggan beberakan hasil uji kebohongan Sambo dan Putri ke publik.