AYOSEMARANG.COM – Maulid Nabi Muhammad adalah peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, dan menurut penanggalan hijriah jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal.
Kata maulid artinya adalah hari lahir, atau biasa disebut juga dengan istilah milad.
Perayaan Maulid Nabi ini, menjadi salah satu momen yang dirayakan kalangan umat muslim dengan maksud dan tujuan sebagai ungkapan kegembiraan dan sebagai penghormatan kepada Baginda Rasul.
Diketahui bahwa, perayaan maulid nabi ini sebuah tradisi yang ada dan berkembang di masyarakat Islam sejak dahulu setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Makna Perayaan Maulid Nabi
Baca Juga: Ini Dia 5 Rekomendasi Sholawat Nabi yang Cocok digaungkan untuk Perayaan Maulid Nabi, Mudah diucap
Berdasarkan jurnal 'Peringatan Maulid Nabi (Tinjauan Sejarah dan Tradisinya di Indonesia)' karya Moch Yunus, disebutkan bahwa peringatan Maulid Nabi bagi umat muslim merupakan sebuah penghormatan dan pengingatan kebesaran serta keteladanan Nabi Muhammad dengan berbagai bentuk kegiatan budaya, ritual dan keagamaan.
Semangat perayaan Maulid Nabi terletak pada pesan dalam menyatukan rasa cinta dan gairah keislaman.
Sebagai informasi, bahwa sejarah awal munculnya tradisi Maulid Nabi pertama kali diadakan oleh khalifah Khaizuran (170 H/786 M).
Baca Juga: Tak Semua Orang Tahu, 5 Keistimewaan Maulid Nabi, No 3 Akan Merubah Hidupmu Dunia Akhirat
Khaizuran merupakan ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid yang datang ke Madinah dan memberikan perintah kepada penduduk untuk mengadakan perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi.
Selain itu, makna berdasarkan Khaizuran. Bahwa, makna peringatan maulid nabi ini dilakukan agar teladan, ajaran, dan kepemimpinan mulia Nabi Muhammad bisa terus menginspirasi warga Arab dan umat Islam pada umumnya.
Khaizuran merupakan salah satu sosok yang mempunyai perhatian besar terhadap Nabi Muhammad beserta situs-situs sejarah peninggalan Nabi.