Apa Arti Abnormal Shutdown? Istilah Asing yang Sempat di Sentil Saksi di Sidang Kasus Pembunuhan Brigadir J

photo author
- Jumat, 2 Desember 2022 | 17:07 WIB
CCTV Duren Tiga yang Menjadi Saksi Kematian Brigadir J di Tangan Ferdy Sambo Ditemukan
CCTV Duren Tiga yang Menjadi Saksi Kematian Brigadir J di Tangan Ferdy Sambo Ditemukan

AYOSEMARANG.COM -- Hery Priyanto belakangan namanya tengah jadi sorotan karena menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J.

Hery Priyanto adalah seorang ahli digital forensik dan komputer forensik Puslabfor Polri, yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Sidang yang berlangsung di PN Jakarta Selatan.

Kehadiran Hery Priyanto diketahui sebagai saksi dalam persidangan obstruction of justice alias perkara perintangan penyidikan dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, pada Kamis (1/12/2022), kemarin.

Baca Juga: Fakta Baru Tentang DVR CCTV dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J, Saksi Ungkap Banyak KEJANGGALAN, Apa Itu?

Misteri Perbedaan Kaus Brigadir J yang Ada di CCTV dan Pada Saat Autopsi
Misteri Perbedaan Kaus Brigadir J yang Ada di CCTV dan Pada Saat Autopsi

Dalam persidangan tersebut, Hery Priyanto turut mengungkapkan bahwa dirinya juga andil dalam memeriksa barang bukti CCTV DVR yang berisi hardisk.

Kejanggalan DRV CCTV di kasus pembunuhan Brigadir J

Namun, sayangnya saat ia memeriksa isi dari barang bukti CCTV DVR, Hery Priyanto mendapati hal janggal dan mencengangkan.

Hery Priyanto turut mengungkapkan bahwa ia terkaget-kaget saat sistem file hardisk tidak diketahui dan tidak ada file di dalamnya.

Baca Juga: Video VIRAL Pertanyaan KOCAK Kuasa Hukum Hendra Kurniawan Sentil Soal Sandal hingga Kuku Patah, Ngakak Parah!

"Kami lakukan pemeriksaan metode forensik, kami temukan hardisk tersebut tidak dikenali sebagai file sistem, dan tidak terdapat file apapun," ujar Hery di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, seperti dikutip ayosemarang.com dari pmjnews.

Apa arti abnormal shutdown?

Setelah diperiksa lebih lanjut, Hery mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan analisis log dan menemukan 300 sampel data dari 8 Juli hingga 13 Juli 2022, yakni jejak digital berupa abnormal shutdown sebanyak 26 kali.

"Pada 13 Juli 2022 sebanyak 17 kali, 12 Juli 2022 sebanyak 7 kali, 10 Juli 1 kali dan 8 Juli 1 kali," sebut Hery.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wahyu Vitaarum

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X