Perpaduan dari resep keduanya melahirkan lumpia yang seperti sekarang. Dalam resep barunya, mereka menghilangkan komposisi daging babi maupun minyak babi. Sehingga pada akhirnya tercipta lumpia dengan isian rebung dan daging ayam atau udang.
Baca Juga: Manfaat Mengonsumsi Makanan Pedas yang Sulit Kita Percaya
Dalam resep lumpia buatan Tjoa Thay Yoe, rasa yang menonjol adalah gurih dan asin sedangkan buatan Wasih cenderung manis sesuai selera masyarakat Jawa. Lalu akhirnya dipadukan menjadi gurih dan manis seperti sekarang.
3. Telah diakui UNESCO
Lumpia semakin populer semenjak digelarnya Games of the New Emerging Forces (GANEFO) di Jakarta pada tahun 1963. Pada saat itu, banyak pedagang yang menjajakan lumpia.
Tak lama setelah itu, lumpia sempat meredup dikarenakan pembatasan kegiatan yang berbau Tionghoa pada era Orde Baru.
Setelah melalui sejarah yang panjang, akhirnya lumpia ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Nusantara pada tahun 2014.
Baca Juga: Mungkinkah Manusia Terbang Menggunakan Balon seperti di Animasi Up?
Nah, itu tadi fakta menarik dari makanan ikonik khas Semarang ini. Jangan lupa mencoba lumpia saat berkunjung ke Semarang, ya! (Irda Puspita Dewi / magang Ayosemarang).