AYOSEMARANG.COM -- Sejak mencuatnya keterlibatan mantan Kadiv Propam Polri pada kasus kematian Brigadir J, Ferdy Sambo terus menjadi sorotan hingga saat ini.
Sebagai mantan Ketua Propam, Ferdy Sambo kini merasa menyesal telah melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Kemarahan Ferdy Sambo yang tak mampu lagi dibendung saat itu, kini membuatnya mengalami perubahan 180 derajat dalam kehidupannya.
Rasa penyesalan Ferdy Sambo itu diungkapkan pada sidang pembacaan nota pembelaan atau pledoi untuk meringankan tuntutan hukumannya dari JPU.
Dalam pledoi yang dibacakan Ferdy Sambo, ia mengaku kerap merenung dan meratapi nasibnya.
"Di balik jeruji besi yang sempit, saya terus merenungi betapa rapuhnya kehidupan saya sebagai manusia," kata Sambo di ruang sidang PN Jakarta Selatan, dikutip dari kanal YouTube KOMPAS TV, Rabu, 25 Januari 2022.
Juga, Ferdy Sambo mengaku merasakan perbedaan drastis dalam hidupnya sebelum ia ditahan di balik jeruji besi.
Ferdy Sambo mengungkapkan bahwa kehidupannya yang dulu sangatlah terhormat.
Tapi dia tidak menyangka akan berubah karena dia terjebak dan kini menyerahkan semua kemewahan hidupnya sebagai seorang tahanan.
"Saya tidak pernah berpikir bahwa hidup saya yang terhormat tiba-tiba terjerumus ke dalam kesedihan dan kesulitan yang tak terkatakan," kata Sambo.
Ferdy Sambo hanya bisa menyesali perbuatannya dan meratapi masa lalunya.
Ia mengaku marah dan emosi saat mengetahui istrinya telah memberitahunya bahwa Yosua telah melecehkan hingga memperkosanya.
Baca Juga: WADUH! Karena Ini Ricky Rizal Terpaksa Ikuti Skenario Ferdy Sambo, Terungkap di Sidang Pledoi