Dari catatan sejarah, candi ini ditemukan pertama kali pada tahun 1984.
Meskipun penemuan candi yang masih tergolong baru ini, hal ini membuat para ahli masih meneliti situs ini, karena diyakini masih ada sisa-sisa peninggalan yang terkubur di sekitar candi.
Menurut para ahli, Situs Candi Batujaya ini peninggalan Kerajaan Hindu-Budha dan menjadi candi tertua di Jawa.
Bangunan candi ini pun diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Tarumanegara yang sudah ada sejak abad ke-5 hingga ke-6.
Yang membuat candi ini menarik yaitu semua candi menghadap ke arah yang sama yaitu 50 derajat dari arah utara.
Area Situs Batujaya ini memang seolah-olah tampak menyatu dengan persawahan warga. Tak hanya itu, lokasinya pun tidak jauh dari garis pantai utara Jawa Barat atau Pantai Ujung Kota Karawang.
Di kawasan utama Candi Batujaya, terdapat dua candi utama yaitu Candi Jiwa dan Candi Blandongan.
Candi Jiwa merupakan situs pertama yang ada di Batujaya, yang di mana bangunan ini mulai berdiri sejak abad ke-5 atau ke-7 Masehi, bertepatan dengan masa pemerintahan Kerajaan Tarumanegara.
Banyak dari situs kuno ini terlihat masih cukup sempurna. Pondasi batu batanya masih begitu kokoh, bagaikan tak tergerus oleh waktu.
Candi Jiwa adalah sebuah gundukan tanah seperti bukit kecil. Candi ini memiliki ukuran setinggi 2 meter dari permukaan tanah sawah dan sebagian lagi terkubur 2 meter di bawah permukaan sawah.
Tidak seperti candi-candi lainnya yang berada di Batujaya, Candi Jiwa tidak memiliki anak tangga dan ukiran relief seperti candi pada umumnya yang bercorak Hindu dan Budha.
Hal ini lantaran prosesi upacara tak dilakukan di bagian atas candi melainkan dilakukan di sekitarnya.
Di sekeliling candi tampak susunan bata melingkar dengan garis tengah kira-kira enam meter.
Bagian atas Candi Jiwa sendiri memiliki bentuk mirip bunga padma atau teratai, mirip pondasi arca Budha. Namun, sungguh disayangkan patung tersebut sudah tidak ada.
Sekitar 100 meter dari Candi Jiwa, terdapat candi yang benama Candi Blandongan.
