kesehatan

Orang Tua Wajib Tahu! Ini Ciri-ciri Gangguan Mental pada Remaja

Kamis, 20 Januari 2022 | 11:41 WIB
Ilustrasi, ciri-ciri gangguan mental pada remaja (iStock)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM-- Sebagai orang tua wajib mengetahui ciri-ciri gangguan mental pada remaja yang sering diabaikan.

Pada setiap anak, ciri-ciri gangguan mental yang muncul bisa berbeda-beda, tergantung usia, jenis penyakit yang dialami, dan tingkat keparahannya. Namun, secara garis besar, anak remaja dengan gangguan mental akan menunjukkan tanda-tanda tertentu.

Mengutip dari Alodokter, berikut adalah ciri-ciri gangguan mental pada remaja yang perlu diketahui untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Berbagai Macam Obat Antihipertensi yang Wajib Kamu Ketahui

Ciri-ciri gangguan mental pada remaja

1. Tidak bisa mengontrol emosi

Anak remaja yang punya gangguan mental biasanya tidak mampu mengelola emosi atau terkesan lebih sensitif. Ia bisa merasa sedih yang begitu mendalam dan marah yang meledak-ledak tanpa alasan yang jelas. Ia juga sering merasa kalau dirinya selalu salah dan tidak berharga.

2. Perubahan perilaku yang tidak wajar

Perlu diwaspadai ketika anak remaja Bunda dan Ayah tiba-tiba berperilaku tidak wajar, seperi memberontak, mengamuk, arogan, mudah tersinggung, atau kembali seperti anak kecil. Ini bisa saja menjadi tanda ia mengalami gangguan mental.

Baca Juga: Berikut 7 Cara dalam Mencegah Terjadinya Tekanan Darah Tinggi

Tidak hanya itu, kesulitan bersosialisasi, menarik diri dari lingkungannya, serta kehilangan minat untuk melakukan hal-hal yang disukai dan biasa dilakukan, seperti pergi ke sekolah atau bermain dengan teman, juga bisa menjadi tanda adanya gangguan mental yang diderita.

Untuk anak remaja yang memiliki gangguan kecemasan, ia bisa merasa cemas yang berlebihan ketika berada di sekitar orang lain, takut akan penolakan, serta memilih menghindar dari tempat yang ramai.

3. Prestasi di sekolah menurun

Karena enggan beraktivias, anak yang punya gangguan mental akan mengalami masalah dalam proses belajar, sehingga prestasi di sekolahnya pun dapat menurun. Kondisi ini juga bisa membuat fungsi kognitifnya, seperti kemampuan berpikir, mengingat, atau memecahkan masalah menjadi lebih lemah dari biasanya.

Halaman:

Tags

Terkini