Namun, tanpa disadari penerapan pembelajaran daring juga berakibat buruk bagi peserta didik salah satunya adalah kurangnya hubungan sosial diantara peserta didik. Faktor utamanya adalah kurangnya interaksi langsung peserta didik baik dengan peserta didik yang lain maupun dengan guru.
Kurangnya interaksi dalam pembelajaran daring bisa terjadi karena dalam pelaksanaan pembelajaran daring, masih banyak guru yang hanya memberikan tugas kepada peserta didik tanpa menerangkan materi terlebih dahulu bahkan peserta didik diminta untuk belajar secara mandiri.
Sebagaian guru juga kurang mampu memanfaatkan media daring yang telah disediakn sebagai sarana melakukan proses belajar mengajar. Hal tersebut dapat mempengaruhi pola hubungan sosial dikelas.
Faktor selanjutnya adalah sebagian besar peserta didik merupakan peserta didik baru saat awal pandemi sehingga,mereka belum saling mengenal satu sama lain.
Peserta didik juga belum mengenal dengan baik lingkungan sekolah bahkan guru yang mengajar di kelas mereka.Akibatnya,sebagian peserta didik hanya berinteraksi dengan peserta didik yang berasal dari daerah yang sama maupun asal sekolah terdahulu.
Permasalahan tersebut dapat mengganggu proses pembelajaran karena kurangnya kolaborasi peserta didik dalam proses pembelajaran.Proses pembelajaran juga memerlukan kolaborasi yang baik antara guru dengan peserta didik sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
Baca Juga: Sekolah di Jateng Tidak Libur Akhir Semester Nataru, Quatly Minta Masyarakat Taat Prokes
Solusi untuk Meningkatkan Interaksi
Kurangnya interaksi dalam proses pembelajaran dapat dicegah dengan memperbaiki pengelolaan kelas dan pembelajaran.Guru dapat meningkatkan interaksi dalam pembelajaran daring dengan memanfaatkan media-media yang mampu menyelenggarakan pembelajaran virtual seperti Zoom Meeting.
Dengan memanfaatkan media virtual,guru dapat mulai membangun interaksi dengan peserta didik.Hal-hal sederhana seperti perkenalan identitas peserta didik dengan peserta didik yang lain dapat menjadi langkah baik untuk memulai interaksi dalam kelas.
Harapannya, peserta didik dapat mengenal satu sama lain dan menjalin hubungan baik sebagai sebuah organisasi kelas.Langkah selanjutnya yang dapat guru lakukan adalah membiasakan metode diskusi kelompok.
Dengan diskusi kelompok,peserta didik dilatih untuk berkolanorasi dalam memecahkan permasalahan baik dalam materi pembelajaran maupun masalah yang berkaitan dengan kelas mereka.Kolaborasi merupakan faktor penting yang dibutuhkan dalam kelas.
Artikel Terkait
PROFIL LENGKAP Nessie Judge, Agama hingga Pendidikan, Biodata Nessie Putus dengan Bram Panji
BIODATA Arief Muhammad, Usia hingga Pendidikan Lengkap, Profil Arief Beri Promo Baso Aci Akang Rp 1
Kumpulan Kata-kata Bijak Hari Guru Nasional Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia
Biodata Ki Hajar Dewantara, Pendidikan hingga Riwayat Hidup Lengkap Bapak Pendidikan Indonesia
Biodata Nagita Slavina, Agama hingga Karir dan Pendidikan, Profil Lengkap Nagita Lahiran Anak Kedua
Lewat Pendidikan Politik Golkar Institute, Golkar Ingin Bentuk Kader Berintegritas Menuju Pemilu 2024
SGM Eksplor dan Alfamart Dukung Akses Pendidikan dari Sumatera hingga Papua
Dubes Bangladesh Temui Ganjar, Bahas Kerjasama UMKM, Pendidikan hingga Farmasi
Dindikbud Demak Tingkatkan Pendidikan Usia Dini dengan Penguatan Kapasitas Bunda PAUD
Ketua DPRD Kendal Dorong Inovasi Pendidikan, Antisipasi Lost Generation