Efektivitas Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

photo author
- Minggu, 17 April 2022 | 18:54 WIB
 Winarni Rahayu, Guru Bahasa Indonesia SMA N 5 Semarang. (dok pribadi)
Winarni Rahayu, Guru Bahasa Indonesia SMA N 5 Semarang. (dok pribadi)


AYOSEMARANG.COM - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pendidikan adalah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek tertentu dan spesifik.

Tantangan dalam dunia pendidikan saat ini sudah semakin kompleks. Sistem pembelajaran tatap muka secara terbatas kurang maksimal dalam pelaksanaannya. Banyak peserta didik yang masih merasa nyaman dengan belajar di rumah secara jarak jauh.

Para guru juga dituntut untuk dapat memberikan pelayanan secara baik dalam kegiatan pembelajaran. Guru harus dapat mengelola peserta didik yang di kelas maupun yang di rumah secara maksimal dalam waktu yang bersamaan. Ditambah lagi dengan keluhan para orang tua karena harus selalu mendampingi dan mengingatkan putra-putrinya di tengah-tengah kesibukannya bekerja.

Baca Juga: Tentang Daftar Pustaka

Sudah dua tahun lebih, semua aspek kehidupan terdampak dengan adanya pandemi Covid-19. Tak terkecuali dengan dunia pendidikan yang secara mendadak harus mengubah sistem pembelajaran agar proses belajar mengajar tetap dapat berlangsung dengan lancar. Perubahan tersebut tentu saja sangat dirasakan oleh semua pihak, baik peserta didik, guru, maupun para orang tua.

Model pembelajaran memiliki peranan dan posisi yang penting dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru. Komunikasi guru dengan peserta didik menjadi prioritas utama agar penyampaian materi dapat dipahami oleh peserta didik secara maksimal.

Dalam hal ini, pembelajaran tatap muka merupakan pilihan yang efektif karena dapat memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada peserta didik melalui interaksi yang tercipta antara guru dengan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 2 Tahun 2022 tentang aturan PTM Terbatas di masa pandemic Covid-19. Dalam Surat Edaran tersebut, sekolah atau instansi pendidikan di daerah PPKM level 2, dapat menyelenggarakan PTM Terbatas sebesar 50%. Selain itu, orang tua atau wali peserta didik diberikan pilihan untuk mengizinkan anak mereka mengikuti PTM Terbatas.

Berdasarkan Surat Edaran tersebut, instansi pendidikan dituntut untuk dapat menberikan pelayanan yang terbaik bagi para peserta didik. Tiap-tiap sekolah menentukan pola pembelajaran sesuai dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang ada. Beberapa platform pembelajaran dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Sekolah juga bisa menentukan sendiri platform pembelajaran yang bersifat internal. Sebagai contoh, di SMA Negeri 5 Semarang, dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan platform e-Lima (Elearning SMA 5) atau para guru dan peserta didik juga mengenalnya dengan sebutan Moodle-SMA N 5 Semarang.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, penerapan platform e-Lima di SMA Negeri 5 Semarang dalam Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, sering dipadukan atau dikombinasikan dengan Google Meet. Hal tersebut bertujuan untuk memantau keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Teknik pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, bisa dilaksanakan dengan pembelajaran blended learning, dengan sistem ganjil-genap. Pihak sekolah, khususnya Waka Kurikulum akan membuatkan jadwal untuk peserta didik sesuai dengan nomor urutnya di kelas, untuk menentukan, kapan peserta didik harus hadir di sekolah dan kapan harus mengikuti pembelajaran dari rumah. Atau, bisa juga sekolah menerapkan dengan cara pembagian shift/pembagian waktu belajar di sekolah dengan cara bergantian pada hari yang sama.

Banyak para guru dan peserta didik berpendapat bahwa cara pembelajaran seperti itu kurang maksimal karena durasi waktu yang cukup singkat. Para peserta didik merasa bahwa pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran masih sangat kurang. Para guru juga dituntut untuk pintar mengatur waktu agar dengan waktu yang cukup singkat materi bisa disampaikan dan peserta didik dapat memahami materi tersebut dengan baik.

Baca Juga: Doa Malam Lailatul Qadar dan Tanda-Tanda Kemunculannya

Beberapa permasalahan sering dihadapi di lapangan dengan penerapan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Pertama , para pendidik dihadapkan dengan beberapa peserta didik yang sudah terbiasa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan santai, mungkin sambil tiduran atau makan pagi, dan bahkan mungkin belum mandi. Untuk memastikan bahwa mereka sudah siap mengikuti kegiatan pembelajaran, para guru sering meminta mereka untuk membuka kameranya (on camera), meskipun kadang-kadang juga tidak dilaksanakan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Perlukah Outsourcing Dihapus?

Kamis, 8 Mei 2025 | 11:28 WIB
X