Mudik, Thomas Cup, dan Sea Games

- Senin, 16 Mei 2022 | 19:23 WIB
Gunawan Witjaksana, Dosen Ilmu Komunikasi USM dan UDINUS Semarang. (dok)
Gunawan Witjaksana, Dosen Ilmu Komunikasi USM dan UDINUS Semarang. (dok)

 

AYOSEMARANG.COM -Mudik 2022 baru saja digelar dan dinilai sangat sukses serta menggembirakan. Setelah dua tahun masyarakat dihimbau tidak mudik, maka mudik tahun ini muncul bak pengobat rasa rindu, sekaligus menunjukkan nuansa nasionalisme yang menyeruak kembali.

Mudik yang hingga saat ini nuansanya masih terasa, seolah bebas dari nuansa kenyinyiran, saling menjelekkan, menonjolkan kelemahan penyelenggaraan, dan yang lain, dan seolah semua pihak gegap gempita menyambutnya dengan sukacita.

Kalau toh ada riak kecil misal terkait naiknya harga sembakau, tiket, dan yang lainnya, tampaknya itu sekedar dianggap riak penyedap yang segera tertelan oleh kegembiraan suasana mudik.

Baca Juga: Kisah KKN di Desa Penari Versi Asli SimpleMan, Viral Twitter Sejak 2019, Ada Adegan Dewasa

Mudik, yang telah merupakan budaya bangsa Indonesia, rasanya tidak bisa tergantikan oleh oleh makin canggihnya teknologi informasi.

Ada hal- hal tertentu yang tidak mungkin dilakukan dengan teknologi informasi. Silaturahmi dengan orang tua dan kerabat, nuansa pemberian restu, komunikasi kelompok yang dialogis, persuasif serta emphatik, serta dilengkapi dengan berbagai hidangan khas lebaran.

Itulah sebabnya, ketika pemerintah mengijinkan sekaligus mempersiapkan berbagai fasilitas, rakyat berbagai lapisan seolah tanpa batas, menyatu kompak melaksanakan mudik.
Momentum nasionalisme di balik mudik itu diperkuat dengan moment Thomas Cup, serta Seagames, yang rasanya makin memperkuat rasa nasionalisme yang akhir- akhir ini makin memudar.

Meski Tim Thomas gagal mencapai tujuan yang diharapkan, namun hal tersebut tak mengurangi apresiasi kita, terlebih ada nuansa obat dari sepakbola Seagames, yang akhirnya berhasil menembus semifinal.
Pertanyaannya, akankah nuansa kebersamaan ini tetap bisa kita pertahankan, atau setidaknya kita catatkan dan rasakan sebagaimana yang kita rasakan saat- saat seperti ini?

Baca Juga: Kecelakaan di Fly Over Jatingaleh Semarang Libatkan Motor vs Motor hingga Jatuh

Integrasi Komunikasi
Peristiwa mudik 2022, Thomas Cup, dan Seagames, yang waktunya beriringan, seolah mempersatukan agenda seluruh media, termasuk media sosial ( medsos), yang tanpa sengaja dan seolah integratif, memblow- up ketiganya, hampir tanpa nuansa nyinyir.
Dengan demikian, masyarakat pun sesuai teori agenda setting, juga cukup antusias membicarakan sekaligus mengapresiasi ke tiganya.

Itulah dahsyatnya komunikasi, sekaligus kemampuan media sebagai sarana komunikasi serta interaksi pararational, sehingga masyarakat tampak menyatu, serta mendukung, bahkan bergerak bersama.

Yang menggembirakan juga data yang dilansir BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi kita di Triwulan 1- 2022 pada angka 5,1 melampaui AS, China, juga Singapore, serta negara lainnya.
Tekat kompak serta bergerak bersama ternyata mampu menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia bisa.

Karena itu, mumpung momentumnya masih ada, mudah- mudahan seluruh komponen didukung berbagai media mengkontribusikan secara maksimal peran serta fungsinya masing-masing, sehingga akhirnya masyarakat merasakan sesuatu yang telah lama mereka rindukan.

Halaman:

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mencermati Pesan Manipulatif

Kamis, 25 Mei 2023 | 18:06 WIB

Kekuatan Nyata Media Sosial

Sabtu, 13 Mei 2023 | 11:31 WIB

Pengendalian Diri Saat Puasa

Kamis, 23 Maret 2023 | 10:20 WIB

Stop Wabah, Jangan Nyampah

Kamis, 16 Februari 2023 | 17:29 WIB

Penjelasan Tentang Aneurisma Abdomen Aorta

Rabu, 1 Februari 2023 | 17:56 WIB

Pernah Pernik di Balik Kegiatan Kampanye

Rabu, 21 Desember 2022 | 10:43 WIB
X