SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Potensi wisata edukasi mangrove di pesisir Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, terus berkembang sebagai destinasi konservasi yang kaya nilai edukatif. Dikelola secara mandiri oleh Pak Sururi bersama tim Kelompok Tani Mangrove Lestari, kawasan ini menawarkan pengalaman langsung bagi pelajar, masyarakat umum, hingga wisatawan untuk belajar menanam mangrove, mengenal ekosistem pesisir, dan mendalami praktik pelestarian lingkungan.
Seiring meningkatnya minat terhadap ekowisata berbasis komunitas, kebutuhan untuk memperluas jangkauan promosi pun menguat, terutama untuk menyasar pasar internasional. Menjawab tantangan tersebut, akademisi dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) memberikan pendampingan dalam bentuk pelatihan digital marketing yang difokuskan pada penguatan strategi promosi global, khususnya kepada tim pengelola akun Instagram @kelompoktanimangrovelestari.
“Wilayah Mangunharjo memiliki potensi luar biasa sebagai destinasi wisata edukasi lingkungan. Namun, pemanfaatan media sosial sebagai alat promosi belum maksimal. Padahal, pasar wisatawan asing untuk kegiatan seperti belajar dan menanam mangrove sangat tinggi,” ujar Rahma Hayati, salah satu narasumber.
Pelatihan ini mencakup materi strategi mengenali audiens internasional, pembuatan konten menarik, penggunaan hashtag dan tagline efektif, serta pentingnya membangun identitas visual yang konsisten agar akun media sosial tampil profesional dan mudah dikenali. Sebagai praktik langsung, peserta juga diajarkan penggunaan template frame visual dengan desain estetik dan komunikatif yang mencerminkan karakter khas ekosistem mangrove.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNNES. Materi disampaikan oleh Rahma Hayati, Lina Adi Wijayanti, dan Vina Nurul Husna, sementara desain template frame dikembangkan oleh Enda Kalyana Putri bersama mahasiswa Muzakia Azzahra, Moh. Rayya Ilham, dan Radite Ranggi.
Program ini turut melibatkan mahasiswa National Taiwan Normal University (NTNU) Taiwan dalam kegiatan kolaboratif penanaman mangrove bersama mahasiswa UNNES. Kolaborasi lintas budaya ini menjadi momentum penting dalam memperkuat semangat konservasi sekaligus memperluas pengenalan potensi ekowisata lokal di tingkat internasional.
Dengan sinergi antara komunitas lokal, akademisi, dan jejaring global, wisata edukasi mangrove Mangunharjo diharapkan terus tumbuh menjadi destinasi unggulan yang tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga mampu bersaing secara global melalui pendekatan digital yang inovatif dan berkelanjutan.***