pendidikan

SMK NU Al Hidayah Kudus Kembangkan TERA, Aplikasi Ujian Digital 'Anti-Nyontek'

Rabu, 10 Desember 2025 | 20:21 WIB
SMK NU Al Hidayah Kudus meluncurkan aplikasi TERA (Test Evaluation & Result Application) untuk Sumatif Akhir Semester. Dilengkapi fitur deteksi split screen dan sanksi pengurangan poin otomatis, aplikasi ini dirancang untuk menutup celah kecurangan siswa.

KUDUS, AYOSEMARANG.COM – Suasana Sumatif Akhir Semester di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NU Al Hidayah, Kudus, Jawa Tengah, terasa berbeda pada semester ini. Tak ada lagi bunyi gesekan pensil di atas kertas buram atau kesibukan membolak-balik lembar soal. Para siswa kini menghadapi layar gawai, diawasi oleh sistem digital ketat bernama TERA (Test Evaluation & Result Application).

Aplikasi yang dikembangkan oleh Tim Skadev di bawah pimpinan Fachri S. Ahmad, S.Kom., ini bukan sekadar alat pengganti kertas menjadi digital. TERA hadir sebagai jawaban atas keresahan klasik dunia pendidikan yakni integritas akademik. Sistem ini dirancang spesifik untuk menutup celah kecurangan yang kerap terjadi dalam ujian berbasis komputer (Computer Based Test/CBT) konvensional.

Tembok Bagi Para Penyontek

Berbeda dengan aplikasi CBT pada umumnya yang hanya memindahkan soal ke layar, TERA memiliki arsitektur keamanan yang agresif. Fitur unggulannya adalah sistem pendeteksi kecurangan berbasis perilaku (behavior-based detection).

Sistem ini bekerja tanpa kompromi. Jika siswa mencoba melakukan split screen (membuka dua layar sekaligus) untuk melihat catatan, sistem akan membunyikan alarm digital berupa notifikasi pelanggaran. Lebih ketat lagi, jika siswa nekat berpindah aplikasi atau membuka tab baru di peramban, sanksi berat menanti: jawaban akan otomatis direset dan siswa wajib mengulang ujian dari awal.

Baca Juga: PSIS Semarang Taklukan PSIW 3-1 dalam Laga Ujicoba, Jafri Sastra Sebut Performa Tim Masih Minus

Tidak berhenti di situ, TERA menerapkan sanksi akademik secara real-time. "Setiap satu kali pelanggaran terdeteksi, sistem otomatis mengurangi tiga poin dari nilai siswa," ujar Anis Kurniawati, ketua panitia Sumatif Akhir Semester SMK NU Al Hidayah, Selasa, 9 Desember 2025.

Anis menjelaskan, nomor dan urutan soal juga diacak secara otomatis oleh algoritma TERA. Hal ini membuat praktik saling menyontek antar-siswa yang duduk berdekatan menjadi nyaris mustahil dilakukan.

Respons Guru

Digitalisasi asesmen di SMK NU Al Hidayah ini bukan langkah gagah-gagahan semata. M. Ainul Majid, salah satu guru sekaligus Kepala Jurusan TKJ di SMK NU Alhidayah menjelaskan, penerapan TERA merupakan respons konkret pihak sekolah atas instruksi kepala sekolah yang menginginkan peningkatan kualitas layanan pendidikan.

"Kepala sekolah menghendaki kemudahan, transparansi dan kualitas. TERA hadir untuk meminimalkan kecurangan siswa sekaligus mempercepat proses penilaian yang selama ini memakan waktu administratif panjang," kata Majid.

Aplikasi ini mengintegrasikan lima pilar data utama: Mata Pelajaran, Data Ujian, Data Siswa, Data Guru, dan Data Pengawas. Fitur ini memungkinkan admin atau guru menyusun bank soal secara terstruktur, mengatur durasi, hingga menentukan bobot penilaian dalam satu dasbor terpusat.

Baca Juga: Astindo Jateng Kopdar di Semarang, Bahas Visi Panjang untuk Kemajuan Pariwisata Jawa Tengah

Mata Elang Pengawas

Halaman:

Tags

Terkini