Menurutnya sudah pasti itu selera pelatih. Namun Agung menuturkan, selama jadi pemain menjaga kondisinya secara disiplin.
"Saya selama jadi pemain tidak pernah tidur di atas jam 9. Lalu selain itu dia mengira jika para pelatih itu menyukai permainannya yang lugas dan disiplin menjaga posisi," kata pria yang mengidolai Brian Robson tersebut.
Menjadi langganan Timnas Indonesia benar-benar jadi kebanggan buat Agung.
Bahkan pria yang saat ini berusia 50 tahun itu menyebut jika bermain di Timnas Indonesia bukan untuk cari uang.
Baca Juga: Minggu Depan Pasar Johar Sepakat Ditata Ulang
"Saya pernah dinasehati. Kalau bermain di Timnas itu untuk menaikan harga. Bukan untuk cari duit. Cari duit ya di klub," jelas pria asli kelahiran Solo ini.
Selama membela Timnas Indonesia, prestasi terbaik Agung adalah menjadi runner-up Piala AFF di tahun 2000.
Kala itu pelatihnya adalah Nandar Iskandar. Indonesia bertemu Thailand di partai puncak.
Namun di akhir pertandingan Indonesia harus kalah lewat babak adu penalti.
Baca Juga: Ganjar Sentil Bupati Karanganyar: Semua Harus Peduli
Kegagalan di Piala AFF itu sekaligus menjadi Piala AFF pertama dan terakhir bagi Agung Setyabudi.
Di tahun 2004, meskipun jadi kapten di Piala Asia, Agung tidak dipanggil dalam skuad Peter White.***