Posisi Dhofir lebih ke bertahan atau breaker. Kalau di musim-musim sebelum, kita mungkin akrab dengan Finky Pasamba di PSIS Semarang.
"Saya lebih bertahan. Sering bantu bek dan perusak serangan lawan," ungkapnya.
Memasuki tahun 1995, M Dhofir sempat berduet dengan salah seorang pemain asing pertama PSIS Semarang Arliston De Oliviera.
Kata Dhofir, waktu itu Arliston bertugas membagi bola dan mengatur serangan sementara dia penahan bola sebelum menuju pemain bertahan.
Baca Juga: (POKOKMEN PSIS) Trimur Vedhayanto Part 2: Dukungan Mental Baja untuk Kartika Vedhayanto
Karier Dhofir di PSIS Semarang sampai tahun 96 saja di usia 28.
Saat itu Dhofir mengaku bimbang untuk memilih antara bekerja atau bermain bola.
Akhirnya setelah merenungi selama hampir setahun, dia memilih bekerja.
"Saya banyak sharing sama orang. Usia saya waktu itu sudah 28 tahun. Usia yang sudah meragukan di sepakbola. Akhirnya saya pilih kerja," ucap pria kelahiran 14 April 1968 itu.
Dhofir lalu secara perlahan mencoba melatih agar tidak lepas dari sepak bola.
Awalnya Dhofir melatih PS POP, tim amatir Askot PSSI Kota Semarang milik Polrestabes Semarang.
Di PS POP, Dhofir mulai dari 2002 sampai 2006 lalu sempat juga menjadi asisten di Pra PON.
Baca Juga: Jelang PSIS Semarang vs Arema FC, Carlos Fortes Santai Lawan Mantan Klubnya
Dhofir juga sempat menjadi pelatih Porprov Kota Semarang, ke PSIS tahun 2010 sampai 2014.
Kemudian juga sempat di Putra Berlian dan menjadi pelatih USM Semarang sampai sekarang.